-->

Hot News

Penumpang Minim di Terminal Majene, Alasan Sopir Angkot Mangkal di Pertokoan

By On Rabu, Februari 07, 2018

Rabu, Februari 07, 2018

Area petokoan Majene, gambar diambil Rabu 7 Februari 2018 (Foto: Taufik/masalembo.com)
MAJENE, MASALEMBO.COM- Terminal merupakan tempat awal dan akhir operasi transportasi atau trayek. Terminal juga berfungsi sebagai tempat pergantian moda dan rute untuk mengambil penumpang atau muatan. Karena itu terminal umumnya merupakan tempat ramai. 

Namun kondisi terminal di Kabupaten Majene tidak nampak demikian. Seperti terminal pembantu dalam Kota Majene yang tampak sepi lantaran hanya diisi beberapa mobil angkutan luar daerah seperti bus dan mini bus.

Beberapa sopir angkot yang ditemui jurnalis masalembo.com di terminal pembantu mengungkapkan, hal itu terjadi lantaran kurangnya ketegasan pemerintah terkait dalam menertibkan transportasi angkot. 

"Begini lah kondisinya, tampak sepi. Karena mobil angkot tujuan Tinambung Polman dan tujuan Kecamatan Sendana Tammeroddo kebanyakan mangkal di sekitar pertokoan, yang padahal disana sudah ada tanda larang," sebut Marham, Rabu (7/2).

Menurut hematnya sebagai sopir, pemerintah mestinya menindak tegas para sopir yang berani mangkal di area terlarang guna memberikan efek jera.

"Sekali saja diberi sanksi tegas kalau mangkal disana, pasti mereka berpikir untuk mengulanginya lagi. Ini hanya butuh tindakan pemerintah," cetusnya.

Sementara para sopir tujuan Polman yang biasa mangkal di sekitaran pertokoan mengungkapkan, bahwa mereka enggan mangkal di terminal pembantu lantaran minim penumpang.

"Bukan hanya kurang pak, tapi bahkan tidak ada penumpang angkutan kota di terminal pembantu. Yang ada hanya penumpang ke bagian bawah (Kecamatan Sendana, red) dan penumpang tujuan luar daerah. Jadi bagaiamana caranya kita tujuan Tinambung mau mangkal disana," sebut pengemudi angkot tujuan Tinambung Polman yang enggan disebutkan namanya. 

Namun demikian, lanjutnya, jika memang pemerintah berniat menertibkan semua angkot berbagai jurusan, perlu adanya sosialisasi terlebih dahulu kepada para pengemudi angkot.

"Bukan kami tidak mau tertib, tapi kalau cuma beberapa orang yang ke terminal sementara masih banyak yang lain berkeliaran, tidak akan ada penumpang mau kesana. Jadi kami yang rugi," sebutnya.

Hingga berita ini dirilis, belum ada konfirmasi dari Dinas Perhubungan. Tim masalembo.com  akan berupaya meminta penjelasan Dishub terkait perihal tersebut. (tfk/har)

comments