 |
| Mahasiswa angkut balok, bantu perbaiki rumah pengungsi korban banjir Mamuju (foto: awal/masalembo.com) |
Kordinator SPMM Aco Nur Samsu saat dikonfirmasi mengatakan bahwa, tujuan dilakukan sebagai bentuk rasa kepedulian terhadap masyarakat Mamuju yang rumahnya rusak parah diterjang banjir bandang beberapa waktu lalu.
"Ini sebagai bentuk rasa kepedulian kita untuk saling meringankan penderitaan masyarakat yang terkena musibah banjir bandang," ujarnya, Rabu (4/4).
Dikatakan, selain bantuan material yang diberikan, juga bantuan tenaga untuk membantu masyarakat korban banjir membangun tempat tinggal mereka.
"Kami sudah sembilan hari berada di sini bersama teman-teman mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dan berbagai organisasi kemahasiswaan salah satunya dari Komunitas Perempuan Peduli (KPP) Mamuju yang turut membantu," ungkapnya.
Terkait bantuan dana Rp250 juta dari Menteri Kordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK)
Puan Maharani saat bertandang ke Mamuju, mahasiswa menilai semestinya dana tersebut diperuntukkan juga untuk bantuan material untuk membantu pengungsi memperbaiki tempat tinggalnya mereka. "Jangan hanya digunakan penguatan posko saja," katanya.
Sementara, pengungsi mengaku membutuhkan bantuan material untuk perbaikan tempat tinggal mereka yang porak poranda akibat diterjang banjir bandang.
Salah satu warga pengungsi korban banjir, Umar mengaku bersyukur dengan kehadiran mahasiswa yang turun langsung membantu perbaikan rumahnya.
"Alhamdulillah dengan adanya mahasiswa kami merasa sangat terbantu," ungkapnya.(awl/har)