 |
| Bupati Mamuju Habsi Wahid meninjau kapal Mamuju ke Balabalakang (Foto: Awal Dion Saputra/masalembo.com) |
Kapal kayu tersebut merupakan transportasi yang menghubungkan ibukota Provinsi Sulbar yakni dengan pulau Balabalakang. Pulau ini masih termasuk wilayah Kabupaten Mamuju Sulbar.
Habsi mengatakan, anggaran pembuatan kapal tersebut bersumber dari dana APBD 2018, senilai Rp 1,7 Miliar.
Dijelaskan, kapal tersebut memiliki kekuatan mesin 24 PK dengan kapasitas penumpang 53 orang, yakni 34 penumpang kelas ekonomi dan 19 penumpang VIP.
Bupati Habsi mengatakan, dengan adanya kapal tersebut merupakan suatu kemajuan. Dimana masyarakat tak lagi kesusahan ketika ingin melakukan perjalan dari Mamuju ke pulau Balabalakang atau sebaliknya.
"Apa yang menjadi keluhan masyarakat selama ini adalah tidak adanya alat transportasi, semoga segera teratasi," ujar Habsi
Selain itu Habsi juga mengatakan akan melakukan evaluasi termaksuk fasilitas dan kondisi kapal yang masih banyak kekurangan. Karena ia mengaku akan menganggarkan kembali untuk membenahi sehingga nantinya masyarakat yang menggunakan dapat merasa aman dan nyaman.
"Kalau bagian atas sudah cukup lumayan tetapi bagian bawah khusus penumpang kelas ekonomi masih banyak yang ingin dibenahi," ungkapnya.
Ditanya terkait pengelola kapal nantinya, Habsi mengatakan tinggal melihat perkembangan kedepan apakah Dinas Perhubungan yang mengelola atau semacam lembaga seperti koperasi.
Selain itu bupati juga menekankan para ABK kapal harus lulusan SMK pelayaran yang memiliki sertifikat dan pengalaman berlayar. (awl/har)