-->

Hot News

Kotabaru- Majene Gagas Kerjasama Perhubungan Laut

By On Selasa, Mei 15, 2018

Selasa, Mei 15, 2018

Bupati Kotabaru Sayed Jafar Aydrus menerima cindera mata dari Pemkab Majene yang diserahkan Bupati H. Fahmi Massiara (Foto: Humas Setda Pemkab Majene)
KOTABARU, MASALEMBO.COM - Pemerintah Kabupaten Kotabaru menyambut hangat kunjungan Bupati Majene, Senin (14/5) ke bumi Borneo Kalimantan Selatan. Pemkab Kotabaru pun menawarkan dukungan program perhubungan laut yang tengah dirancang.

Dalam pertemuan dengan jajaran Pemerintah Majene yang dipimpin langsung H Fahmi Massiara, Bupati Kotabaru H. Sayed Jafar Aydrus mengatakan, untuk saat ini akses satu-satunya Kotabaru-Majene hanya dengan Kapal Perintis Sabuk Nusantara 55 yang setiap minggu berlayar dari Matasiri- Maradapan- Marabatuan-Batu Licin- Kota Baru dan hingga ke Majene. Namun, armada tersebut adalah kapal penumpang sehingga untuk hasil-hasil dan potensi perdangan dua daerah ini belum bisa terdistribusi maksimal. 


"Kapal ini juga cukup lama baru sampai, trayeknya hanya seminggu sekali," kata Sayed.



Pertemuan Pemkab Majene dan Jajaran Pemerintah Kotabaru Kalsel (Foto: Humas Setda Pemkab Majene)
Karena itu lanjutnya, perlu ada armada baru untuk mendukung kerjasama Pemkab Kotabaru dan Kabupaten Majene. Bupati mengatakan, pihaknya tengah merancang kapal baru di galangan kapal miliknya untuk menyukseskan akses laut Kotabaru-Majene tersebut.

"Beberapa tahun lalu kami memang sudah berkunjung ke Paciran (Lamongan Jawa Timur). Rencananya akan buka akses dari Paciran ke Kotabaru, lalu ke Barru (Sulsel) dan ke Sulawesi Barat (Majene)," kata Bupati Sayed Jafar di hadapan sejumlah Pimpinan OPD Majene dan Kabupaten Kotabaru.


Mantan Ketua DPD Golkar Kotabaru ini juga menyebut, tujuan membuka akses selain untuk angkutan penumpang, lebih utama untuk mengangkut alat-alat elektronik dari Jawa. "Untuk izinnya nanti kita ke Kementerian Perhubungan. Kami sudah bincang-bincang dengan pak Dirjen dan harus ada dukungan dari daerah-daerah yang berhubungan," terangnya.


Di pertemuan yang digelar di Kantor Bupati Kotabaru itu, Bupati Sayed mengatakan pihaknya juga telah berkomunikasi dengan Pemkab Barru dengan melakukan kunjungan ke Provinsi Sulsel beberapa waktu lalu.



Anggota DPRD Majene Basri Mallillingan (paling kanan) turut hadir bersama sejumlah anggota DPRD Majene (Foto: Humas Pemkab Majene)
Pertemuan dua pemimpin daerah ini juga membahas sejumlah peluang kerjasama bidang pertanian, peternakan, pariwisata dan budaya. Namun kata Bupati Kotabaru, perjanjian kerjasama apapun tanpa tersedianya akses laut yang memadai akan sulit direalisasikan. 

"Makanya kapal ini sementara proses, mudahan-mudahan kunjungan balasan kita nanti (ke Majene, red), sudah digunakan," kata Bupati Sayed disamput tepungan.


Kapal yang tengah dirancang lanjutnya, dapat mengangkut 250 mobil truk dan maksimal 1.800 orang. Panjang kapal 115 meter serta lebar 24 meter.


Sementara itu, Bupati Fahmi Massiara dalam kesempatan ini mengatakan, kehadiran Pemkab Majene ke Kabupaten Kotabaru, selain menjejaki jalinan kemitraan ekonomi dan perdangan juga untuk menjalin silaturrahim dengan menyambangi warga Kotabaru asal Majene. 


"Kami berharap, agar jalinan kerjasama dua kabupaten ini bisa berjalan. Smeoga bisa membuat komitmen dua daerah untuk kerjasama kedepannya," harap Fahmi.


Sejumlah komuditi hasil-hasil pertanian Majene seperti bawang merah dan jangung juga diwacanakan penjualannya ke Kotabaru. 


Sementara di sektor Pariwisata, even Sandeq Race rupanya telah menarik perhatian Pemkab Kotabaru. Pihaknya pun berharap di lomba Sandeq Race kedepannya, Pemkab Majene mengundang Kotabaru dengan mengikutkan perahu khas milik mereka, Katir


"Majene besar dengan Sandeq-nya, Kotabaru bisa besar dengan Katir-nya. Nah, mudah-mudahan kedepan bisa bekerja sama. Ketika diadakan Sandeq Race di Majene maka ada kelas Katir sehingga masyarakat kami bisa ikut berlomba dan sebaliknya, ada Katir race di sini maka ada kelas Sandeq sehingga masyarakat Majene pun bisa berlomba," harap Kepala Dinas Pariwisata Kotabaru, Khairian Anshari. (rls/har)


comments