-->

Hot News

Peringati Maulid, Idris Tekankan Revolusi Mental

By On Selasa, November 20, 2018

Selasa, November 20, 2018

Sekprov Sulbar Muhammad Idris DP, Bupati Fahmi Massiara dan pejabat lingkup Pemkab Majene di acara maulid di Salabose (Foto: Munirul Islam)

MAJENE, MASALEMBO.COM - Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulawesi Barat H. Muhammad Idris DP mengajak umat muslim menjadikan akhlak Rasulullah Muhammad SAW sebagai pedoman menghadapi gejolak perubahan yang dapat menggerus nilai-nilai kultural dan spritual umat manusia, tak terkecuali warga Mandar, Provinsi Sulawesi Barat.

Hal itu dikatakan Idris, saat mewakili gubernur Sulbar menyampaikan sambutan di acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di lingkungan Salabose, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Selasa (20/11) pagi.

"Kita harus manfaatkan maulid ini untuk memperbaiki cara pandang kita, lalu cara berpikir, karena tidak semua cara pandang lalu otomatis menjadi cara berpikir. Selanjutnya yang ketiga dan lebih penting adalah cara kerja," kata Muhammad Idris di hadapan ratusan warga, termasuk pejabat lingkup Pemkab Majene.

Idris menekankan, bahwa revolusi mental yang mejadi tema peringatan maulid kali ini adalah manifestasi dari akhlak dan keteladanan Nabi Muhammad SAW yang sejatinya menjadi model umat islam, termasuk pemerintah dan aparatur negara. "Jadi makna dari maulid ini adalah spirit dan akhlak yang didemonstrasikan oleh Rasullah Muhammad SAW. Nabi membekali kita makna revolusi mental ini," ucap mantan Deputi Dilkat LAN RI Jakarta ini.

Di kesempatan ini, Idris mengajak birokrasi dan aparatur sipil negara menjadi ujung tombak penegakan semangat revolusi mental dengan model dan keteladanan Rasulullah Muhammad SAW. Menurutnya, komitmen ASN akan membangkitkan semangat dan komitmen dari rakyat dalam suatu daerah. "Saya selalu ingin sampaikan pada para pemimpin karena selalu saya pakai teorinya, kalau aparatur sipil negaranya atau pemangku pejabat pemerintahan tidak komitmen maka mohon maaf kalau rakyatnya juga akhirnya tidak komitmen," pungkas Idris.

Sementara itu, Bupati Majene H Fahmi Massiara di kesempatan ini mengajak warga Majene khususnya Salabose tetap menjaga nilai-nilai kearifan lokal Maulid Nabi Muhmammad SAW yang menjadi warisan bersejarah di tanah Mandar.

Bupati Fahmi juga mengatakan, akan terus berkordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengembangkan pelaksanaan maulid di Salabose agar pelaksanaan lebih baik menjadi khasanah budaya bernilai pariwisata.

"Kami Pemerintah Daerah selalu berkoordinasi dengan warga masyarakat di sini, dengan kepanitiaan melalui Dinas Pariwisata Darah juga selalu berkordinasi bagaimana caranya ini bisa lebih baik, dan kalau kita lihat perkembangan dan dinamika pelaksanaan maulid maka sudah layak untuk direlokasi," kata Fahmi.

Menurut Fahmi, kegiatan maulid di Salabose dari tahun ke tahun terus berkembang dengan kian banyaknya pengunjung setiap tahunnya. Maka dari itu menurutnya tempat pelaksanaan maulid di Salabose perlu lahan yang lebih luas karena acara ini bukan lagi hanya menjadi milik warga Salabose. 

"Kita saksikan dari tahun ke tahun begitu banyak orang dari luar bahkan dari Kalimantan datang ke sini hanya untuk ingin menyaksikan keunikan acara ini, karena itu harus dikembangkan menjadi pariwisata yang luar biasa," ucap Fahmi. (har/red)

comments