-->

Hot News

Suara Misterius dari Dalam Tanah Undang Perhatian BPBD Mamasa

By On Selasa, Desember 11, 2018

Selasa, Desember 11, 2018

Tim BPBD Mamasa kunjungi rumah Mama Lina di Kecamatan Sumarorong (Foto: Frendy Cristian/masalembo.com)

MAMASA, MASALEMBO.COM - Gempa yang melanda Kabupaten Mamasa Provinsi Sulawesi Barat masih menyisahkan sejumlah permasalahan. Bukan hanya kerugian akibat kerusakan yang ditimbulkan aktifnya sesar Saddang beberapa waktu lalu, tetapi trauma yang masih dirasakan warga Mamasa. 

Salah satunya yang masih mengganjal warga adalah kejadian langkah di Kecamatan Sumarorong tepatnya di Desa Rantekamase. Ialah suara dentuman yang keluar dari dalam tanah di rumah warga, Mama Lina. Suara tersebut menimbulkan rasa penasaran dan kekhawatiran warga setempat. 

"Sudah dua hari suara dentuman terdengar dari rumah saya, anehnya karena hanya terdengar didalam rumah. Tidak terdengar dirumah warga yang lain," terang  Mama Lina, Senin (10/12). 

Baca: Kejadian Aneh Ini Gegerkan Warga Mamasa, BMKG Tak Dapat Beri Penjelasan

Pemerintah desa dan masyarakat yang merasa bingung dengan kejadian tersebut bergegas melapor ke Pemerintah Kabupaten Mamasa melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang kemudian turun langsung ke lokasi. 

Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mamasa, Yan Lebok, pihaknya telah mengecek langsung ke lokasi dan keanehan benar terjadi. 

"Setelah menerima laporan, kami langsung menuju Rumah Mama Lina untuk memastikan kejadian tersbut. Memang benar adanya, tim kami sempat mendengar suara dentuman itu tiga kali dan sempat kami rekam," ungkapnya. 

Menurutnya, kejadian aneh tersebut belum bisa disimpulkan penyebabnya. Butuh penelitian yang mendalam dan pihaknya akan kordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). 

"Kami telah menyampaikan kepada BMKG untuk melihat langsung ke lokasi dan melakukan penelitian.Rekaman suara dentuman itu telah kami kirim,semoga ada penjelasan yang bisa menjawab fenomena alam tersebut," tutup Yan Lebok. (*)

Laporan: Frendy Cristian
Editor: Shaleh Muhammad

comments