Pian (Kaos
putih) dibantu adiknya Beni dan rekannya Rizky, sibuk membakar dan membungkus
jagung bakar. (Foto: Jamal Tanniewa)
MASALEMBO.COM
-- Siapa sangka, dua pemuda yang berjualan jagung bakar di pinggir jalan,
adalah lulusan Institut Pertanian Stiper (Instiper) Yogyakarta.
Kedua
sarjana itu, mencoba mengembangkan usaha mandiri melalui bisnis jagung
bakar. Mereka membuka usaha dipinggir
jalan trans Sulawesi, tepatnya di Polohu Desa Babana Kecamatan Budong-Budong.
Kendati
tempat belum memadai, itu bukan masalah bagi Pian (23) dan Rizky (23). Keduanya
tetap bersemangat karena tidak lagi membebani orangtua. "Kami malah bangga
karena sudah bisa belajar mandiri," ucap Pian, sambil melayani konsumen
yang antre, (16/7).
Pian dan
Rizky, mengaku terinspirasi dari kegigihan bapak kosnya di Yogyakarta. Saat
masih kuliah, bapak itu jual jagung bakar. Bisnis tersebut dilakoni selama 25
tahun. "Makanya begitu tamat tahun ini (2019,red), kami langsung pulang
dan mencoba terapkan. Semoga berhasil," tutur Pian.
Modal awal
membuka bisnis jagung bakar, hanya Rp50 ribu. Itulah yang digunakan Pian
bersama Rizky mengembangkan usahanya. Alhasil dalam waktu sepekan, modal usaha
berkembang. Kini rasa jagung bakar yang disajikan terbagi 10 pilihan. Yakni
rasa original, manis, asin, pedas, manis asin, pedas manis, pedas asin,
nano-nano, balado, dan rasa keju. "Beda pilihan tapi harga tetap
sama," jelas Pian.
Ditanya soal
cita-cita, warga asal Desa Waeputeh Kecamatan Topoyo itu, ingin menjadi
pengusaha sukses. Ia bahkan tak minat jadi ASN, apalagi karyawan swasta.
Impiannya menjadi pengusaha karena ingin mempekerjakan pengangguran.
"Saya
tidak ingin bergantung ke orang lain. Saya ingin membuka usaha agar nantinya
bisa mengajak saudara dan teman-teman yang pengangguran," ungkapnya.
Tekad Pian,
tak beda dengan Risky. Warga Salugatta Kecamatan Budong-Budong itu juga
bercita-cita ingin menjadi pengusaha sukses.
Saat ditemui
di lokasi penjualan, adik Pian bernama Beni, juga ikut membantu kakaknya.
Pelajar yang masih duduk di bangkus kelas tiga SMA itu, terlihat begitu
bersemangat. Tekad kemandirian ketiga remaja ini patut diacungi jempol.
(jml/riz)