ADNAN NOTA
(Ist.)
MAJENE,
MASALEMBO.COM -- Nama Adnan Nota, kian populer pasca Konfrensi Wilayah
(Konferwil) ke-III NU Sulawesi Barat di Majene.
Popularitas
Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Majene itu, menjulang setelah terpilih
sebagai Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Sulawesi Barat, di Pondok
Pesantren Ihyaul Ulum DDI Baruga, Majene, Senin malam (15/7).
Mantan
Kepala Kemenag Mamuju itu bersaing dengan Wakil Rektor IAI DDI Polewali Mandar,
M Arsyad. Dalam pemilihan, Adnan berhasil mengantongi suara terbanyak.
Penentuan
Ketua Tanfidziah PWNU Sulbar menggunakan tujuh hak suara. Terdiri dari enam
suara kabupaten sebagai perwakilan Pengurus Cabang NU se Sulbar. Ditambah satu
suara perwakilan Pengurus Besar NU.
Hasil
pemilihan, Adnan meraih empat suara. Sementara M Arsyad memperoleh dua suara.
Satu suara abstain, karena pemegang hak suara dari PCNU Pasangkayu tidak ikut
memilih.
Bagi Adnan,
kepercayaan tersebut akan menjadi tanggungjawab besar. Olehnya Pimpinan Ponpes
Al-Ihsan DDI Kanang Polewali Mandar itu, akan menata struktur organisasi hingga
tingkat bawah. Ia ingin menyatukan kekuatan untuk membangun NU Sulbar.
"Makanya
struktur organisasi seluruh pengurus perlu ditata. Mulai dari badan otonom
tingkat provinsi, pengurus cabang di kabupaten, hingga majelis wakil
cabang," ungkapnya, Selasa (16/7).
Ia optimis,
upaya konsolidasi dan rekonsiliasi pada seluruh pengurus, mampu menyatukan
kembali kekuatan untuk membangun organisasi keagamaan ini, di bumi malaqbi.
Kata Adnan,
NU yang akan dinahkodai hingga lima tahun kedepan, memiliki kepengurusan
berjenjang dari wilayah hingga anak ranting. "Itu yang akan
dibenahi," katanya.
Ia bertekad
akan mengembalikan ciri khas NU yang dibesarkan dari kampung. Akan membangun
civil society atau masyarakat madani. Sehingga ulama dan umara bisa berjalan
seiring. Ahli sunnah waljamaah pun semakin dekat dengan masyarakat. (riz)