-->

Hot News

Harga Beras di Pasangkayu Lebih Mahal, Ini Sebabnya

By On Rabu, Januari 31, 2018

Rabu, Januari 31, 2018

Beras dijual di Pasangkayu Kabupaten Pasangkayu (Foto: Edison/masalembo.com)
PASANGKAYU, MASALEMBO.COM- Harga beras di Kecamatan Pasangkayu tampak berbeda dengan harga beras di sejumlah desa sekitar wilayah setempat. Padahal, Pasangkayu adalah jantung kota kabupaten paling utara di Sulawesi Barat ini.

Berdasarkan hasil wawancara wartawan media ini, di dalam kota Pasangkayu, harga beras jenis premium mencapai Rp 12 ribu per kilogram. Sementara beras jenis medium harga bervariasi antara Rp10 ribu hingga Rp 11 ribu per kilogram.

Sementara, di Desa Kasoloang dan Desa Bambaira, Kecamatan Bambaira, harga beras dengan jenis sama rata-rata berkisar Rp9.600 per kilogram.

"Sekarang kami jual Rp 480 ribu sampai Rp490 ribu per 50 kilogram untuk semua jenis beras, baik itu Ciliwung atau beras biasa. Sebelum mengalami kenaikan, harga beras yang kami jualkan di pabrik itu Rp 7 ribu perkilogram tapi sekarang sudah Rp 9 ribu lebih," tutur Zulkarnain, pemilik pabrik gabah di desa Bambaira.

Kepala Bidan (Kabid) Perdagangan, Dinas Koperasi dan Perdagangan, Kabupaten Pasangkayu, Khairun Basit mengaku, sudah mengetahui perbedaan harga yang dijual pedagang di kepada masyarakat.

"Kemarin itu berdasarkan hasil pantauan kita di lapangan, memang ada selisih harga di pasaran. Penyebab harga sehingga bervariasi ini karena beras yang ada serba didatangkan dari luar daerah sehinggga memakan biaya pendistribusian dan jasa pekerja. Beras yang ada di kabupaten ini rata-rata dari Pinrang, Sidrap, Polman, Palu, Mangkutana dan paling dekat itu dari Karossa," tutur, Kharun Basit, Senin (29/1).

Dikatakan, pada tahun 2017 lalu, harga beras medium bermain dikisaran Rp 9.500 dan paling mahal Rp 10 ribu. Sementara diawal tahun 2018 ini, harga beras medium mencapai Rp 11 ribu dan beras premium Rp12 ribu per kilogram.

Ia juga mengaku bahwa stok beras di Kabupaten Pasangkayu masih memenuhi kebutuhan masyarakat sampai akhir bulan Maret mendatang. (eds/har)

comments