Exspose Data Strategis BPS di Villa Bogor Majene (Foto: Taufik/ masalembo.com) |
Dalam kegiatan yang digelar di Villa Bogor Majene itu, delegasi sumber data rujukan pemerintah memaparkan berbagai hasil data analisa terakhir. Baik data kemiskinan, ketenagakerjaan, produk domestik regional bruto (PDRB) dan inflasi daerah.
Seperti peranan perekonomian Kabupaten Majene terhadap perekonomian Provinsi Sulbar dari tahun 2015 ke 2016 yang relatif konstan, yakni hanya mencapai 10,52 persen.
Sementara pertumbuhan ekonomi Majene pada tahun 2016 berada pada angka 6,01 persen, hal demikian naik dari tahun sebelumnya yang hanya 5,73 persen. Kendati demikian, pertumbuhan ekonomi pada skala provinsi, Majene berada pada urutan keempat yakni sebesar 6,01 persen. Mamuju urutan pertama yang sebesar 7,91 persen, Polman 7,47 persen dan Mamasa 6,80 persen.
Beberapa sektor yang mengalami pertumbuhan cukup signifikan di Kabupaten Majene, yakni pengadaan listrik dan gas sebanyak 20,21 persen, jasa keuangan dan asuransi 17,72 persen serta Informasi dan komunikasi 10,53 persen.
Untuk distribusi PDRB dan sumber pertumbuhan Majene tahun 2016 pada sektor pertanian, kehutanan, perikanan sebesar 34,96 persen dan pertumbuhannya sebesar 4,68 persen. Administrasi pemerintah, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 11,47 persen dan pertumbuhannya sebesar 5,66 persen.
Adapun kontribusinya terhadap Sulbar, Majene juga berada di urutan keempat. Dimana Polewali Mandar diurutan pertama yang sebesar 28,70, kedua Mamuju 25,16 persen, Mamuju Utara 22,27 persen, Majene 10,52 persen, Mamuju Tengah 6,88 dan Mamasa 6,46 persen.
"Untuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang merupakan indeks komposit yang dihitung sebagai rata-rata geometrik dari indeks kesehatan, indeks pendidikan, dan indeks standar hidup layak yang dirumuskan dari berbagai pertimbangan seperti kesehatan, pendidikan dan pengeluaran," ungkap Medya Herliati, pelaksana tugas kepala seksi neraca wilayah dan analisis statistik, BPS.
Medya memaparkan, perbandingan perkembangan IPM Majene terhadap Provinsi Sulbar dalam kurun waktu enam tahun terakhir, baik capaian pembangunan manusia ditingkat provinsi maupun kabupaten terus membaik.
"Majene berada pada angka sedang dimana nilainya berada pada kisaran 60-70 yang artinya status pembangunan di daerah tersebut tergolong sedang," sebutnya.
Berikut Perbandingan pertumbuhan IPM kebupaten Se-Sulbar tahun 2016.
Mateng dengan IPM 62,89 persen dan Pertumbuhan IPM 2016 sebesar 1,08 persen.
Polman dengan IPM 61,51 dan Pertumbuhan IPM 2016 sebesar 1,05 persen.
Sulbar dengan IPM 63,60 dan pertumbuhan IPM 2016 sebesar 1,02 persen.
Mamuju dengan IPM 65,65 persen dan Pertumbuhan IPM 2016 sebesar 0,86 persen.
Matra dengan IPM 65,17 dan pertumbuhan IPM 2016 sebesar 0,74 persen.
Majene dengan IPM 63,51 persen dan pertumbuhan IPM 2016 sebesar 0,62 persen
Mamasa dengan IPM 63,51 persen dan pertumbuhan IPM 2016 sebesar 0,54 persen. (tfk/har).