-->

Hot News

Ribuan Ikan Mati Mengambang di Sungai Barakkang, Warga Gatal Usai Menyentuh Air

By On Minggu, Mei 12, 2019

Minggu, Mei 12, 2019

Tampak seorang warga menjaring bangkai ikan yang mengambang di sungai Barakkang (Jamal Tanniewa/Masalembo.com)

MATENG, MASALEMBO.COM - Diperkirakan ribuan ekor ikan ditemukan mati mengambang di sungai Barakkang Kecamatan Budong Budong, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng).

Ikan-ikan air tawar yang mati mengambang sejak Kamis (9/5/2019) lalu itu, ditemukan warga desa setempat. Ironisnya, sejumlah warga juga mengalami gatal terkena air sungai.

Kepala Desa Barakkang, Bahrum Ratte mengaku, hal serupa sudah seringkali terjadi. Dia mengaku kerap megalami kejadian serupa di wilayahnya. Namun kali ini tak hanya ikan, seluruh biota di sungai Barakkang ditemukan mati mengambang dan menurutnya diduga karena keracunan limbah. Dugaan itu dikarenakan air sungai berubah warna menjadi coklat tua dan berbau comberan.

Meski belum diketahui penyebab pasti, namun ia berharap pemerintah terkait segera menindak lanjuti atas kejadian ini. 

Menurut Kades Bahrum, hal ini sangat merugikan karena sebagian warga yang berprofesi sebagai nelayan air tawar akan kehilangan pekerjaan. Selain itu warganuya enggan ke sungai karena merasa takut terkena dampak racun yang mematikan biota air tawar tersebut.

"Warga mengalami gatal-gatal saat terkena air sungai, jadi kami berharap ada tindak lanjut soal ini," ucapnya. 

Bahrum Ratte menambahkan,  kejadian serupa juga pernah dialami namun hingga saat ini belum ada kejelasan penyebab pasti oleh pihak terkait.

Kades berjanji tak akan tinggal diam jika hal ini tidak segera diatasi. Dirinya juga mengaku akan mengadukan hal ini ke pihak terkait agar kejadian serupa tidak berlarut dan semakin meresahkan warga desa. 

"Ini tidak bisa dibiarkan siapapun pelakunya harus ditindak,"  tegas Bahrum Ratte saat dikonfirmasi, Sabtu (11/5).

Kades Barakkang dua periode ini berharap pihak terkait segera bertindak demi menyelamatkan potensi alam yang ada di Bumi Lalla Tassisara Mamuju Tengah. (jml/har)

comments