-->

Hot News

Optimalisasi dan Inovasi Aksi Konvergensi Penurunan Stunting di Majene

By On Rabu, Juni 17, 2020

Rabu, Juni 17, 2020

MAJENE, MASALEMBO.COM - Wakil Bupati Majene Lukman membuka kegiatan Rembuk Upaya Percepatan Penurunan Stunting Rabu 17 Juni 2020. Acara tersebut dilaksanakan secara daring /videoconference dengan melibatkan para pimpinan OPD, narasumber, pihak universitas, kabag, kapus, lurah, kades lokus stunting, para fasilitator dan peserta lainnya.

Ketua tim Gugus Tugas Pencegahan Stunting Kabupaten Majene Andi Adlina Basharoe menjelaskan, dari delapan aksi konvergensi dalam rangka integrasi penurunan stunting, telah memasuki aksi ketiga. Yaitu Rembuk Upaya Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Majene.
Sebelumnya, telah dilaksanakan aksi 1 yakni analisis situasi yang dilaksanakan Maret - April 2020. Aksi kedua rencana program kegiatan yang dilaksanakan April - Juni.

Aksi ketiga rembuk stunting. Sementara, dibulan juni juga ditarget aksi ke empat perumusan Perbub Peran/ Kewenangan Desa dan aksi kelima yaitu kader pembangunan manusia. Aksi ke enam untuk manajemen data (Agustus), aksi ke tujuh kegiatan pengukuran dan publikasi untuk Oktober - November dan aksi terkahir atau ke delapan terkait review kinerja di bulan Desember.

"Aksi ke empat nanti, PMD sudah harus merumuskan Perbub kewenangan desa yang deadline sampai Juni, " terang Adlina saat memberikan laporan.

Setelah tim melaksanakan ke delapan aksi tersebut, maka Pemkab Majene akan memperoleh penilaian 100 persen oleh kemendagri melalui monitoring pelaksanaan konvergensi intervensi penurunan stunting terintegrasi.

Wabup Lukman berharap setelah pelaksanaan rembuk stunting tersebut, akan masuk pada aksi ke empat yaitu pembuatan perbub / peran kewenangan desa oleh PMD Majene. Perbub tersebut di harapkan bisa selesai dibulan Juni sesuai jadwal.

Lukman juga mengapresiasi kegiatan tersebut. Terlebih kabupaten Majene menempati posisi kedua pravalensi stunting tertinggi di Sulbar setelah Kabupaten Mamasa.

Kata Lukman situasi tersebut tidak bisa dibiarkan lama karna sangat berpengaruh pada kinerja pemerintah khususnya pembanguan daerah, hingga tingkat kemiskinan. ia juga mengatakan masalah stunting memerlukan intervensi secara terus menerus, spesifik, terintegrasi serta membutuhkan komitmen kuat Pemerintah daerah dan seluruh elemen.

"Ini tugas besar ini, aksi yang kita susun harus diwujudkan dengan aksi nyata , mulai dari kebijakan, serta program yang terintegrasi," ujar Lukman

Selaku pimpinan daerah, Lukman kembali mengkampanyekan, agar setiap pihak memiliki peran aktif, khususnya dalam menjaga komitmen menurunkan angka pravalensi stunting di Kabupaten Majene.

Untuk prioritas penanganan stunting hasil aksi 1 (analisis situasi) Kabupaten Majene 2019 intervensi tahun 2020, ada empat Kecamatan. Yakni Kecamatan Pamboang sebanyak tiga Desa, Kecamatan Sendana satu Desa, Kecamatan Tammero'do tiga Desa dan Kecamatan Malunda tujuh Desa. (mis/red)

comments