-->

Hot News

Komisi IV DPRD Sumenep Ancam Pangkas Anggaran Santri Entrepreneur

By On Selasa, Agustus 08, 2023

Selasa, Agustus 08, 2023

Anggota Komisi IV DPRD Sumenep H. Masdawi. [Khairullah Thofu]


SUMENEP, MASALEMBO.COM- Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Sumenep H. Masdawi mengancam, akan memangkas alokasi anggaran program santri enterpreneur atau wirausaha santri di Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar).

Pihaknya menilai, dalam perjalanannya program santri entrepreneur tersebut hingga saat ini belum jelas outputnya dan terlalu bersifat formalitas berbentuk pelatihan semata.

Padahal kata dia, DPRD Sumenep berharap dan mewanti-wanti Disparbudporapar untuk serius melaksanakan program tersebut dengan tujuan dapat meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang hilirisasinya terciptanya lapangan pekerjaan baru.

"Selama dua tahun, dari 2022 dan 2023 ini output Santri Enterpreneur sama sekali tidak jelas, Jangan-jangan malah bukan santri yang diikutkan pelatihan," ujarnya.

Politisi Partai Demokrat ini melihat selama 2 tahun berjalan tidak sesuai harapan. Salah satu contohnya rentang waktu kegiatan hanya berbatas dua hingga tiga hari saja, maka skill dari peserta tak akan terasah secara maksimal.

Belum lagi Komisi IV juga menerima laporan bahwa ada beberapa peserta pelatihan Santri Enterpreneur lebih memilih untuk menjual peralatan yang diberikan sebagai bantuan.

Jika hal itu benar adanya, maka pihaknya akan memberikan sanksi agar oknum terkait dihapus dari keikutsertaan salam program santri enterpreneur.

"Kami akan awasi dengan ketat. Perihal alat yang dijual, kami akan telusuri langsung, kalau ternyata benar maka kami hapus kepesertaannya,"tandasnya.

Ditengah banyaknya persoalan pada implementasi program santri entrepreneur ini Disparbudporapar malah mengajukan anggaran sebesar Rp Rp1,2 miliyar tahun 2024 mendatang, untuk kegiatan pelatihan yang sama.

Sampai saat ini kata dia, Komisi IV belum menyetujui dan akan melakukan evaluasi terlebih dahulu. Jangan sampai sama seperti tahun 2023 yang tidak jelas hasilnya.

"Pada 2024, kita harus melihat dulu output yang 2023, ada atau tidak, jelas atau tidak outputnya ini," urainya.

Menanggapi hal itu, Kepala Disbudporapar Mohammad Iksan mengatakan, meski tidak maksimal, namun output program Santri Enterpreneur dapat terlihat dari beberapa produk seperti batik dan blangkon.

Menurut keterangan Iksan, pelaksanaan Santri Enterpreneur juga turut melibatkan peran organisasi kepemudaan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sumenep, dalam menyasar para peserta.

"Meskipun tidak maksimal, tapi saya rasa ada outputnya. Memang produknya masih belum sampai diekspor, tapi banyak peserta Santri Enterpreneur, saat ini mulai membangun usahanya, berbekal apa yang didapatkan selama pelatihan," tandasnya. (TH)

comments