Massa PMII dan korban banjir saat menggelar aksi di kantor bupati Mamuju (Foto: Awal/masalembo.com) |
Ketua PMII cabang Mamuju Rusdi Nurhadi mengatakan bahwa saat menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani bertandang ke Mamuju melihat langsung korban banjir bandang beberapa waktu lalu, ia menyerahkan bantuan tersebut.
"Namun nyatanya dana tersebut belum juga diterima masyarakat korban banjir," ujar Rusdi dalam orasinya, Senin (2/4).
Dikatakan, masih banyak masyarakat memilih bertahan untuk tinggal di posko pengungsian, karena tempat tinggalnya mereka rusak parah akibat diterjang banjir beberapa waktu lalu. Pihak pemerintah hanya berjanji akan membantu memperbaiki rumah mereka.
"Mereka hanya dijanji akan dibantu pemerintah namun nyatanya sampai saat ini belum juga terelisasi," terangnya.
Wakil Bupati Mamuju Irwan SP Pababari saat menemui pengunjuk rasa mengatakan, bantuan dana Rp 250 juta tersebut diperuntukkan bagi korban banjir yang ada di posko.
"Bantuan dana tersebut kita alokasikan kepada pengungsi yang ada diposko dengan memberikan bantuan seperti makanan dan keperluan lainnya selama di posko pengungsian," cetusnya.
Sementara, Kepala Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju, Hamdan Malik mengaku bahwa batuan dana yang diberikan Puan Maharani saat bertandang ke Mamuju hanya untuk korban banjir dan sampai saat ini dana yang dijanjikan belum turun.
"Sampai saat ini uangnya belum turun," kata Hamdan dengan nada keras sehingga mengundang reaksi para demonstran.
Massa sempat saling dorong dengan petugas Satpol P. Beruntung pihak kepolisian dapat menghalau sehingga tak terjadi keributan.
Tak berselang lama akhirnya massa kembali membubarkan diri dengan tertib dengan mendapat pengawalan dari aparat kepolisian. (awl/har).