-->

Hot News

Kata Kasek SDN Bulurembu Terkait Hukuman Pembagian Rapor

By On Selasa, Desember 25, 2018

Selasa, Desember 25, 2018

Kasek SDN Bulurembu, Jusnaeni (jamal/masalembo)

MATENG, MASALEMBO.COM - Menyoal laporan pendidikan (Rapor) murid Sekolah Dasar (SD) yang ditahan karena murid tak bawah sapu lidi, Kepala SDN Bulurembu mengaku kecewa adanya keberatan orang tua murid.

Kasek SDN Bulurembu, Jusnaeni mengatakan, membawa sapu lidi merupakan prakarya yang dinilai di sekolah. "Kita suruh bawa sapu lidi sebagai keteranpilan murid untuk dinilai," jelas Jusnaeni, Selasa (25/12)

Soal orang tua murid yang keberatan karena anaknya tak terima rapor, Kasek berharap adanya pengertian karena kebanyakan murid membawa sapu lidi. Ia mengaku enggan memberikan rapor di hadapan siswa yang membawa sapu. "Ini menghidari adanya kecemburuan siswa itu sendiri," katanya.

Kata dia, rapor seluruhnya akan dibagi namun tidak secara serentak dan terbuka seperti murid lainnya yang terlanjur menyetor sapu lidi sebagai karyanya.

"Tetap akan kami bagikan, tapi secara diam-diam, supaya temannya yang bawa sapu, tidak merasa dibedakan," jelasnya.

Jusnaeni mengatakan, dirinya sengaja bertandang ke rumah salah satu orang tua murid untuk menjelaskan maksud dan tujuan penyebab rapor belum dibagikan.

"Tujuan saya hanya silaturrahmi, sekaligus klarifikasi kalau rapor tidak kami tahan dan tetap akan kami bagi," jelas Kasek Jusnaeni saat berkunjung ke rumah Herlina, orang murid yang tak dapat rapor.

Kepala Sekolah mengungkap, pihaknya tidak mengharuskan murid hanya membawa sapu lidi, namun apasaja yang menjadi keteranpilan dan bermanfaat bagi siswa bisa dibawa. "Sebenarnya penghapus atau apa saja yang dapat dinilai, tetapi kebetulan saja kebanyakan bawa sapu lidi" jelasnya

Jusnaeni berharap, adanya sinergitas orang tua murid dan pihak guru setempat agar tidak terjadi kesalah pahaman.

Sementara, orang tua siswa, Herlina mengatakan, sudah seharusnya kedua pihak menjalin koordinasi ihwal pendidikan anak di sekolah. Setidaknya, kata dia, sebelum mengambil keputusan di sekolah orang tua murid diberitahu agar tidak salah paham.

"Soal rapor anak saya tidak masalah lagi, karena kita sudah paham maksudnya," katanya. (jml/red)

comments