-->

Hot News

Gelar Do'a Bersama, Mahasiswa Polman Deklarasi Tolak "People Power"

By On Minggu, Mei 19, 2019

Minggu, Mei 19, 2019

Mahasiswa Polman gelar deklarasi tolak "people power" (Asrianto/Masalembo.com)

POLEWALI, MASALEMBO.COM - Sejumlah mahasiswa di Kabupaten Polewali Mandar menggelar deklarasi menolak "People Power". Kegiatan yang diinisiasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berlangsung di cafe Na Abol, jalan Stadion, Kelurahan Madatte, Sabtu petang (18/5/2019)

Sejumlah perwakilan organisasi mahasiswa dari PMII, GMKI, GMNI, HMI, serta puluhan kader organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan hadir dalam acara ini. Deklarasi ditandai dengan pembacaan petisi dan pernyataan sikap dari para peserta.

Ketua Umum PMII cabang Polman Sabri menyampaikan deklarasi ini untuk menolak people power dan petisi untuk mendukung KPU dan Bawaslu, dalam menjalankan demokrasi di Indonesia. Dukungan juga kepada aparat TNI-Polri yang mengamankan jalan Pemilu 2019.

Mewakili organisasi kemahasiswaan, Sabri mengajak seluruh lapisan masyarakat menolak people power, sebab ketika dilakukan akan terjadi dampak negatif mulai dari potensi perang saudara, agama, suku dan bisa merusak keutuhan NKRI.

"Siapaun yang ingin menganggu jalanya demokrasi, hari ini kami PMII menyatakan sikap bahwa itu adalah lawan dari kami," tegas Sabri.

Sabri berharap, organisasi kemahasiswaan lainnya juga sepakat, siapapun yang ingin merusak negara Indonesia, baik dari dalam maupun luar negeri menjadi musuh bersama.

Sabri mengajak kepada masyarakat tidak ikut-ikutan menyerukan people power dan tetap menerima apapun hasil keputusan KPU.

"Jangan ada yang ikut melakukan people power, lebih baik kita fokus menjaga NKRI dan menunggu hasil keputusan sari KPU RI," katanya.

Sekertaris Mapincab PMII Polman Jailani Kunni mengatakan sangat mendukung deklarasi menolak people power ini. "Ini bukan people power, namun saya melihat ini adalah upaya makar yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mempunyai kepentingan politik," tegasnya.

Diakhir acara, aliansi mahasiswa berharap, agar tidak ada pergerakan yang menonjol pada tanggal 22 Mei mendatang. Kegiatan tersebut ditutup dengan menggelar doa bersama agar negara Indonesia tetap aman dan damai. Acara lalu dilanjutkan dengan buka puasa bersama. (ant/har)

comments