Ahmad Djauhar, pembicara workshop perwakilan media massa dan Dewan Pers di d'Maleo hotel Mamuju (Awal S/masalembo.com)
Diskusi tersebut diikuti wartawan cetak, televisi, online dan elektronik.
Ahmad Djauhar, Ketua Komisi Penelitian, Pendataan dan Ratifikasi Pers di Dewan Pers saat memberikan materi mengatakan, tantangan jurnalis kedepan makin berat. Selain memberikan edukasi sekaligus kontrol sosial melalui penyajian informasi yang aktual dan propesional termasuk di pasca pemilu April lalu.
“Pemberitaan pasca pemilu oleh pers akan sangat membantu dalam melihat parameter tingkat kesuksesan pelaksanaan pemilu,” ujar Djauhar.
Dewan Pers mengimbau agar pers dalam menjalankan tugas senantiasa berpegang teguh pada prinsip-prinsip kode etik jurnalistik, sehingga hasil kerja pers menjadi bagian dalam upaya mendorong kehidupan berdemokrasi yang lebih baik, membawa kemakmuran dan kesejahteraan bagi seluruh bangsa Indonesia.
Hal yang sama dikatakan Dewi Sri Sotijaningsih, Kepala Sub Direktorat Wawasan Kebangsaan Kementerian/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Dia mengatakan, Bappenas cukup memperhatikan kualitas perusahaan pers, wartawan dan pemberitaan. Bahkan menjadikannya salah satu rencana kerja jangka panjang.
Oleh karena itu, Dewi Sri berharap, agar media di Sulbar mengedepankan kualitas sehingga menjadi media yang profesional.
“Kami berharap media mengikuti syarat-syarat media seperti verifikasi perusahaan media,” kata Dewi Sri yang menjadi pembicara pertama dalam diskusi. (awl/har)