Juru bicara Satgas Covid 19 Polman, Andi Suaib Nawawi mengatakan, bahwa salah satu faktor meningkatnya kasus Covid ini akibat banyaknya acara hajatan yang digelar oleh masyarakat yang menimbulkan banyak kerumunan orang.
Tahun 2020 lalu angka ini masih bisa ditekan karena pada saat itu hajatan atau resepsi pernikahan itu hanya digelar dikantor urusan agama (KUA) . Namun memasuki tahun 2021, kasus ini sudah tidak bisa terbendung dan meningkat sangat luar biasa.
Kondisi ini juga semakin diperparah oleh pemilik hajatan yang tidak menerapkan protokol kesehatan seperti tidak memakai masker, tidak jaga jarak dan tidak menyediakan sarana cuci tangan saat menggelar hajatan.
"Coba kita lihat sekarang banyak pesta pernikahan digelar. Disitu banyak tidak pakai masker dan jaga jarak"katanya.
Sementara itu, Kapolres Polman AKBP Ardi Sutriono menegaskan bahwa selama ini aparat kepolisian tidak mengeluarkan izin keramaian.
"Kita selalu himbau agar masyarakat tetap menerapkan prokes," Katanya, saat dikonfirmasi, Jumat (12/2/2021)
Namun jika ada masyarakat yang tetap menggelar hajatan, maka pihaknya akan menindak tegas dan akan memproses sesuai aturan yang berlaku.
"Kalau ad yang kita temukan, kita akan datangi, kalau perlu kita bubarkan jika melanggar protokol kesehatan" Tegasnya.
Data dari Satgas Covid 19 Polman mencatat, jumlah kasus sebanyak 1.793 kasus, sembuh 1.174 orang, dan meninggal 49 orang. Kabupaten Polman merupakan daerah yang memiliki angka kasus Covid tertinggi yang ad di Sulbar. (Ant)