Wakil Bupati hadiri silaturrahmi keluarga Makassar Mamuju Utara. (Foto: Edison S/ Fms)
MATRA, FOKUSMETROSULBAR.COM-- Wakil Bupati Mamuju Utara, H. Muh. Saal
menyampaikan apresiasi dan dukungann atas keberadaan "A'bulo Sibattang"
yakni perhimpunan keluarga Makassar di Kabupaten Matra, Sulbar.
Dukungan
tersebut disampaikan Muh. Saal saat menghadiri silaturrahmi etnis
Makassar, Jumat malam (10/11) di kediaman Ir. H. Ahmad Sibali Daeng
Lili, di Pasangkayu Matra.
"Saya atas nama pribadi
serta selaku pemerintah daerah sangat mengapresiasi dan telah diberikan
sebuah penghargaan dengan adanya organisasi kerukunan "A'bulo Sibatang"
di tengah-tengah kita," kata Wakil Bupati, Muh. Saal.
Dikatakan,
ketika Matra dirancang untuk sebuah Kabupaten,penduduknya cuma sekitar
64 ribu jiwa, kini penduduk telah bertambah menjadi 218 ribu jiwa atas
kehadiran berbagai pihak memberi sumbangsih yang tidak kecil.
Ia juga menyebut, Mamuju Utara adalah kabupaten multi etnis, sehingga struktur sosial terbentuk penuh dinamika.
Saal
berharap, dengan adanya komunitas kerukunan maka diharapkan dapat
berperan aktif dalam menjaga kedamaian dan saling bergandengan tangan,
agar terciptanya kehidupan bermasyarakat yang tentram.
Untuk
diketahui, "A'bulo Sibatang" adalah filosofi yang digunakan oleh etnik
Makassar dari zaman-ledakan, dan hingga kini masih bertahan. Nilai yang
terkandung di dalamnya antara lain adalah kebersamaan dalam simpul tali
silaturahmi. Hal inilah yang kemudian menjadi motivasi warga Makassar
untuk menghimpun diri guna saling mengenal lebih dekat lagi antar
sesama.
Perhimpunan yang kemudian dinamai Kerukunan
Keluarga Makassar "Abbulosibatang" diharapkan mampu merekrut segenap
warga Makassar maupun keturunan Makassar yang tersebar di Kabupaten
Mamuju Utara.
Ketua Kerukunan Makassar A'bulo Sibatang"
Matra, Suami Rahim menyampaikan, Makassar adalah salah satu rumpun
besar yang tidak hanya dikenal di Sulawesi tetapi bahkan mendunia.
Dalam
prolog sambutannya, Suami Rahim menggambarkan bahwa Mangkasara' atau
kini disebut Makassar adalah nama Melayu dari sebuah etnik yang mendiami
pesisir selatan pulau Sulawesi yang terpukau menjadi dua rumpun
berdasarkan tutur, yakni "Lakiung" dan "Konjo".
Dikatakan, di zaman dahulu hingga saat ini, etnis Makassar tidak hanya dikenal pemberani, tetapi juga terkenal pandai memimpin.
"Banyak
catatan sejarah yang menunjukkan bahwa orang Makassar dijaman dahulu
kala sangat menonjol dalam keahlian memimpin," kata Rahim.
Sementara,
Ketua Dewan Pembina Kerukunan Makassar "A'bulo Sibatang" Matra, H M
Natsir mengatakan, komunitas sangat penting, sebab ketika menengok
kebelakang sejak pembentukan Matra, beberapa simpul-simpul komunitas
telah mengambil peran strategis, baik dari Makassar, Bugis,Mandar, Jawa,
Lombok, Jambi, Bali dan seluruh komunitas yang ada di daerah ini.
"Oleh
karena itu pemerintah daerah telah meneguhkan prinsip bahwa Matra untuk
semua, semua untuk Matra. Jadi tidak ada kata dikotak-kotakkan dan
tidak ada diskriminasi di dalam kehidupan pemerintahan pembangunan
maupun pelayanan kemasyarakatan di daerah ini," ungkap Sekda Matra ini.
(eds/har)
|