Belakangan ini Rumah Penyu yang dikelola oleh komunitas Sahabat Penyu memang sering dikunjungi warga, baik itu pelajar, mahasiswa hingga lintas komunitas datang untuk belajar tentang tata cara melestarikan penyu.
Seperti saat ini, Darmawan mahasiswa Unhas Makassar jurusan perikanan semester delapan sengaja datang dari Makassar hanya untuk belajar pelestarian penyu di Polman. Dia bersama Sahabat Penyu di Rumah Penyu beberapa hari kedepan akan menghimpun data, praktek kerja lapang dan konservasi.
"Ini adalah perintah dosen kesini untuk belajar konservasi khususnya penyu," ujar Darmawan.
Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa dipilihnya Sahabat Penyu sebagai tujuan praktek kerja lapang di Rumah Penyu Dusun Mampie karena cara melestarikan penyu yang dilakukan oleh Sahabat Penyu berbeda dengan kebanyakan penangkaran yang ada saat ini. Dimana Komunitas Sahabat Penyu melakukan upaya pelestarian benar-benar sesuai dengan kondisi aslinya. Misalnya Sahabat Penyu tidak menangkarkan tukik atau anak penyu hingga besar dalam kolam atau bak penampungan.
Sarang telur penyu juga tetap mempertahankan aslinya, hanya memberi pengaman agar terhindar dari predator seperti biawak, anjing dan manusia.
"Saya pilih sahabat penyu karena cara yang mereka lakukan betul-betul alami beda dengan kebanyakan penangkaran yang ada. Buktinya disini hanya ada satu bak berukuran kecil itu salah salah satu tanda bahwa tidak ada pemeliharan penyu," katanya.
Muhammad Yusri Ketua Sahabat Penyu menyambut baik kedatangan mahasiswa Unhas di Rumah Penyu untuk saling berbagi ilmu konservasi khususnya penyu.
"Saya senang sekali jika ada yang datang belajar disini. Karena kita bisa saling bertukar pengalaman," ujar Yusri.
Darmawan rencananya akan menginap di Rumah Penyu beberapa hari kedepan untuk memaksimalkan pengetahuannya tentang pelestarian penyu.
"Saya akan tinggal beberapa hari. Biar saya juga bisa terlibat langsung bersama warga mencari penyu yang bertelur." tutur Darmawan. (ant/tfk)