Kondisi jalur lintas Sulbar di Desa Palipi Soreang Kecamatan Banggae Majene terpustus akibat abrol. (Foto: Ist/masalembo.com) |
Kejadian tersebut menyebabkan arus lalu lintas macet total. Kendaraan tak dapat melintasi jalan sehingga terpaksa menunggu pelebaran jalan alternatif. Selama pengerjaan ratusan mobil dan sepeda motor menumpuk dan terjadi antrean panjang dari arah Mamuju dan Makassar.
Mendengar informasi, Bupati Majene Fahmi Massiara langsung meninjau lokasi bencana. Pihak balai diminta segera mengambil langkah konkret. Ia khawatir jalur darat penghubung Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah itu makin parah. "Ini harus ada tindakan serius," pintanya pada Aksa, PPK 03 Ruas Majene Balai Pembangunan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah 13 Makassar yang ditemui di lokasi jalan ambrol, Kamis (8/3).
Menanggapi usulan bupati, Aksa mengaku tak sanggup berbuat tanpa penelitian tekstur tanah. Tindakan sementara hanya sebatas pelebaran jalan alternatif untuk dilalui kendaraan. "Selanjutnya kondisi tanah akan diteliti dengan pengujian geolistrik," katanya.
Situasi antrean kendaraan sebelum jalan alternatif dibuka. (Foto: Ist/masalembo.com) |
Baca juga: Bupati Majene Ungkap Penyebab Kerusakan Jalan Trans Sulawesi Desa Soreang
Kapolres Majene AKBP Asri Effendi pun khawatir menyaksikan kondisi jalan yang ambrol. Badan jalan selebar enam meter telah amblas. Disekitarnya pun terjadi patahan sepanjang 25 meter. "Sejak Februari lalu kami sudah berkoordinasi pihak balai jalan nasional wilayah Majene. Secara teknis balai akan mencarikan solusinya. Kami hanya membantu pengamanan dan pengaturan lalu lintas sistem buka tutup," ungkapnya.
Bertambahnya luasan kerusakan membuat arus laluintas terganggu. Selama menunggu pelebaran jalan alternatif, antrean kendaraan mengular hingga empat kilometer. Polres Majene pun mengerahkan sejumlah personel mengatur arus lalu lintas. "Ini tetap berjalan hingga pengerjaan jalan selesai," tutup Kapolres. (riz/red)