-->

Hot News

Tim KEIN Pantau Perkembangan Program Vaname di Pasangkayu

By On Sabtu, Mei 26, 2018

Sabtu, Mei 26, 2018

Tim KEIN Pokja IPMP meninjau wilayah pengembangan udang vaname di Kecamatan Sarjo (Foto: Edison/masalembo.com)


PASANGKAYU, MASALEMBO.COM - Pokja Industri Perikanan Maritim dan Peternakan (IPMP) Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) menyambangi Kabupaten Pasangkayu, Jumat (25/5)

Didamping Sekkab Pasangkayu, Firman, S.Pi, MP dan rombongan, Tim KEIN Pokja IPMP ini langsung melakukan peninjauan ke wilayah pengembangan udang vaname yang ada di Kecamatan Sarjo.

Anggota Pokja IPMP, Swidi Tono, menyampaikan, tujuan peninjauan ke tambak udang vaname untuk memantau sejauh mana perkembangan program nasional pengembangan udang vaname yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi beberapa tahun silam di kabupaten paling utara Sulbar ini.

Kata dia, pihaknya ingin memastikan program pengembangan udang vaname tidak hanya sekedar menguntungkan pihak-pihak tertentu, tapi benar-benar bisa dirasakan manfaatnya oleh semua masyarakat Pasangkayu.

“Kami ingin memastikan program-progam pembangunan dibidang kemaritiman ini benar-benar bisa memajukan kesejahteraan rakyat, bukan untuk kepentingan segelintir pihak, atau sekedar proyek pencitraan. Makanya kami ingin melihat langsung seperti apa realitas dan kondisi obejktif dilapangan," terangnya.

Sambung dia, hasil peninjauan ini akan menjadi bahan evaluasi dan bahan rekomendasi yang akan disampaikan ke pemerintah pusat.

“Rekomendasi kami dalam bentuk usulan-usulan konkrit bukan lagi berupa proposal ataupun konsep. Tapi betul-betul apa yang menjadi kebutuhan oleh kondisi setempat, lapangan setempat, untuk betul-betul bisa dilaksanakan oleh semua pihak yang terkait,” tambahnya.

Penjabat Sekkab Pasangkayu, Firman, mengaku mengapresiasi kedatangan Pokja IPMP KEIN ini. Ia berharap hasil tinjuannya bisa menjadi referensi kebijakan nasional dalam pola pengembangan budi daya, terkhusus dalam bidang infrastruktur pertambakan.

“Kabupaten Pasangkayu ini merupakan potensi sebagai pilot program untuk pengembangan kawasan pertambakan berbasis berkelanjutan. Jadi memang ada pola pengembangan budi daya di Pasangkayu yang bisa menjadi pilot program didaerah-daerah lain,” jelasnya.

Diketahui, pola pengembangan budi daya udang vaname di Pasangkayu, terdiri dari pola pengembangan tradisional, semi intensif (semi modern), dan intensif (modern). Untuk pengelolaan intensif, satu petak tambak ditarget bisa menghasilkan 2,5 hinga 3 ton udang vaname per sekali panen.

Potensi tambak di Kabupaten Pasangkayu mencapai 13.000 hektar lebih. Tersebar di beberapa kecamatan. Namun yang tergarap maksimal baru hampir setengahnya saja. (eds/har)

comments