Petra Medi Batara (tiga dari kanan) bersama pengurus Dharmayukti Karini Cabang Majene (Hafid/masalembo.com)
MAJENE, MASALEMBO.COM - Memperingati hari ulang tahun (HUT) Dharmayukti Karini ke-XVI 2018, Pengurus dan Anggota Dharmayukti Cabang Majene, menggelar Sosialisasi Kanker Payudara dan Kanker Serviks, di aula Villa Bogor Majene, Jumat (14/9)
Ketua Dharmayukti Karini Cabang Majene Petra Medi Batara mengatakan, kegiatan sosialisasi kanker dengan tema, "Melalui HUT ke XVI Dharmayukti Karini, menghidupkan kembali tugas fokok dan fungsi, sebagai alat untuk meningkatkan kualitas diri.
"Kenapa saya pilih sosialisasi kanker serviks, karena wanita itu sangat rentan dengan kanker serviks, makanya kita harus gerakkan terus, dan diharapkan ada dampak positif bagi para kaum wanita, seperti yang hadir dalam kegiatan ini," kata Petra.
Ketua PN Majene Hasrawaty Yunus selaku Pelindung
Dharmayukti Karini Cabang Majene mengatakan, sangat mengapresiasi dengan adanya kegiatan sosialisasi kanker serviks dari pengurus dan anggorta Dharmayukti Karini Cabang Majene.
"Kita juga melaksanakan pemberian BDBS (Bantuan Dana Beasiswa) 2018 yang diberikan kepada anak-anak yang berprestasi," ulasnya.
Kesempatan sama, dr Muhammad Raja Agung dalam materinya, kanker serviks atau yang biasa dikenal masyarakat umum dengan kanker mulut rahim masih awam di telinga ibu-ibu, jika diabaikan akan berakibat fatal, bahkan bisa berujung kematian.
"Kanker serviks merupakan penyakit kanker paling ditakuti kaum wanita karena dapat menyerang pada bagian organ reproduksi kaum wanita. Tepatnya di daerah leher rahim atau pintu masuk ke daerah rahim. Untuk di Majene belum ada data, berapa banyak kaum perempuan terkena kanker
serviks," akunya.
Ia menjelaskan, melalui sosialisasi kanker serviks, diikuti empat organisasi wanita dalam crime justice system, yaitu Dharmayukti Karini, ibu-ibu Bhayangkari, ibu-ibu Adhyaksa dari kejaksaan dan ibu-ibu dari pemasyarakatan.
"Mudaha-mudahan dapat bermamfaat, tidak hanya dari kalangan ibu-ibu yang hadir ini, tetapi khususnya bagi kaum perempuan di Majene," jelasnya. (ahd/har)