-->

Hot News

Isak Tangis Warga Mamasa Sambut 90 Pengungsi Palu-Donggala

By On Minggu, Oktober 07, 2018

Minggu, Oktober 07, 2018

Tagis warga Mamasa sambut keluarga mereka korban gempa dan tsunami Sulteng (Frendy Cristian/masalembo.com)

MAMASA, MASALEMBO.COM - Sekitar 90 pengungsi korban gempa bumi dan tsunami Sulawesi Tengah tiba di Mamasa. Mereka dibawa pulang tim relawan kemanusian Kabupaten Mamasa. Mereka tiba sekitar pukul 20:00 Wita, Kamis (4/10) malam. Sejumlah keluarga yang menunggu sontak menyambut mereka dengan isak tangis.

Para pengungsi ini, adalah warga Mamasa yang berada di Sulteng saat gempa terjadi Jumat (28/9) pekan lalu. Saat tiba di Mamasa mereka disatukan di aula Gereja Toraja Mamasa (GTM) untuk diberi makan dan minimun serta didata oleh Dinas Sosial Pemkab Mamasa. Selain pedataan, pemeriksaan kesehatan juga dilakukan terhadap sejumlah korban.

Salah satu rombongan relawan kemanusian yang membawa puluhan korban Suryani T Dellumaja mengatakan, jumlah pengungsi korban gempa yang di bawa husus rombongan pertama kurang lebih sembilan puluh orang. Semuanya warga Kabupaten Mamasa. Pengungsi itu diambil dari berbagai tempat di Sulteng mulai dari Kota Palu hingga ke Daerah Donggala.


“Berdasarkan data yang yang berangkat ke Kota Palu sebanyak 70 orang namun sejumlah keluarga di Mamasa menelepon ke relawan, untuk mengambil yang lainnya di perjalanan, seperti di daerah Donggala. Jumlah yang dibawa ke Kabupaten Mamasa menjadi sekitar 90 orang,” kata Suriani

Dikatakan, dari 90 korban gempa yang dipulangkan ke Mamasa tidak semua diantar ke pusat kota Kabupaten Mamasa karena sebagian meminta untuk tinggal di daerah asalnya masing-masing.

"Seperti di Kecamatan Tabulahan dan daerah lainya di Kabupaten Mamasa, mereka tidak lagi ke kota Mamasa," ucap Ketua KPU Mamasa ini.

Enos, salah satu korban yang selamat mengungkapkan, dirinya merasa lega tiba di kampung halamanya. Ia merasa senang bisa berkumpul dengan keluarga meskipun masih trauma dengan suasana gempa.

“Kami senang disambut keluarga saat tiba Mamasa, meskipun masih trauma dengan suasana gempa, karna saat kejadian kami sudah tidak bisa berpikir apakah kami akan bisa selamat,” ugkap Enos.

Pulahan pengungsi korban gempa yang tiba di Mamasa untuk rombongan pertama, langsung dijemput keluarganya pulang ke rumah masing-masing. (frd/har)

comments