-->

Hot News

Minim Anggaran, Mamasa Terancam Gagal Ikut Porprov

By On Jumat, November 02, 2018

Jumat, November 02, 2018

Sekretaris KONI Mamasa, Yusak (Frendy Cristian/masalembo.com)

MAMASA, MASALEMBO.COM -  Masalah anggaran sepertinya akan menjadi kendala besar bagi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Cabang Mamasa mengikuti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov III) 2018 di Majene. Padahal, tinggal menghitung hari, Porprov III Majene akan dihelat, yakni pada 12 Nopember bulan ini.

Sekretaris KONI Cabang Mamasa, Yusak mengatakan, meskipun pihaknya belum mengeluarkan surat resmi terkait pembatalan pemberangkatan atlet dari masing-masing cabor yang sudah dipersiapkan, namun minimnya anggaran yang diberikan Pemda kepada KONI Cabang Mamasa menjadi pertimbangan untuk tidak ikut serta Porprov III Sulbar di Majene.

Menurut Yusak, KONI telah memasukkan permohonan anggaran sebesar Rp1,8 miliar untuk kepentingan semua cabor, namun anggaran yang diberikan pemerintah Mamasa hanya Rp600 juta.

"Tidak spesifik, anggaran yang diberikan pemerintah diperuntukkan untuk kepentingan Porprov," terang Yusak.

Dikatakan, dana yang KONI Mamasa terima sesuai DPA peruntukannya untuk kepentingan pembinaan cabor, sekaligus juga dialokasikan kepada beberapa cabor yang telah melakukan training center.

"Saat ini, anggaran yang sisa di KONI hanya sebesar Rp 200 juta," ungkap Yusuk, Kamis (1/11).

Selain itu Yusak juga menyebut, ada beberapa cabor yang sudah melakukan training center (TC), telah menerima anggaran dari pemerintah daerah. Diantaranya taekwondo, bola volly, bulu tangkis, catur, karate, pencak silat, sepak bola, sepak takraw, tenis meja, tinju dan yongmoodo.

Menurut Yusak, masih ada waktu selama empat hari ke depan bagi pemerintah mengeluarkan kebijakan terkait anggaran yang digunakan untuk kepentingan Porprov jika pemerintah berniat mengikut sertakan atlet dari masing-masing cabor yang sudah disiapkan selama dua bulan terakhir.

"Keputusan beberapa hari yang lalu yang mengatakan bahwa Mamasa tidak ikut dalam penyelenggaraan Porprov jika dana tidak mencukupi, itu belum final, sebab belum ada ketukan palu," tuturnya.

Yusak menilai pemerintah daerah (Pemda) tidak mampu mengambil kebijakan dalam menyediakan anggaran bagi kegiatan Porprov yang akan diikuti. Koni Mamasa sedianya akan mengikuti 11 cabor. Para atlet sudah dipersiapkan jauh hari sebelumnya sehingga keputusan untuk membatalkan pemberangkatan atlet dari 11 cabor merupakan bentuk protes pengurus KONI terhadap kebijakan yang dilakukan Pemda Mamasa.

Yusak juga mengungkap, sejatinya anggaran Porprov diusulkan oleh pengurus KONI periode lalu pada pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2018, namun pengurus KONI periode lalu stagnan selama dua tahun sehingga permintaan dana baru dilakukan pada tahun berjalan setelah dilakukan pergantian kepengurusan.

"Penganggaran ini memang cukup dilema bagi kami sebagai pengurus baru, sebab kami dilantik pada bulan Desember, setelah pembahasan anggaran, jadi memang anggaran Porprov ini sudah tidak ikut dibahas di APBD 2018 karena seharusnya yang menganggarkan kegiatan ini adalah pengurus KONI yang sebelumnya," jelasnya.

Yusak berharap, sebelum final penentuan ikut tidaknya Kabupaten Mamasa pada ajang olahraga tiga tahunan ini agar Pemda dapat mengambil kebijakan untuk memberikan dana yang memadai bagi atlet dari masing-masing cabor. Deadline penentuannya keikutsertaan Mamasa kata Yusak, pada 5 November pekan ini.

"Kita hanya bisa berharap dalam waktu empat hari kedepan pemerintah bisa mengambil kebijakan agar cabor yang sudah melakukan TC tidak sia-sia." harap Yusak. (frd/har)

comments