Pelaksanaan natal di dalam rutan Mamasa (Frendy Cristian/masalembo.com)
MAMASA, MASALEMBO.COM - Suasana perayaan natal tentu hal istimewa bagi sebagian orang terkusus umat Kristiani. Bagaimana tidak, mereka bisa berkumpul dengan kerabat dan keluarga menyambut datangnya hari kelahiran Yesus Kristus. Namun, suasana berbeda dialami puluhan tahanan narapidana di rutan Mamasa, Cabang Polewali Mandar. Tanpa keluarga maupun sanak saudara mereka merayakan natal.
Pada Kamis (20/12) malam, puluhan umat nasrani yang menjadi warga binaan di rutan Mamasa mulai melaksanakan natal bersama di lembaga pemasyarakatan yang berada di Pena Kecamatan Balla. Meskipun mereka dalam kondisi yang begitu sulit karena tak jarang dari mereka didamping sanak, saudara atau keluarganya menyambut momen suka cita itu, perayaan natal pun berlangsung hikmat.
Mereka berkumpul dalam suatu ruangan berserta sejumlah pegawai rutan. Melaksanakan natal bersama sebagai keluarga besar di rutan Mamasa. Kegiatan itu dihadiri wakil bupati Martinus Tiranda. Panitia perayaan natal ini adalah warga binaan sendiri. Mereka mendesain kegiatan natal semenarik mungkin layaknya natal pada umumnya.
Rambalangi, salah seoarang warga binaan mengungkapkan, dirinya berterima kasih kepada pimpinan lapas Mamasa karena memberikan kesempatan kepada warga binaan untuk merayakan natal dalam rutan. Meskipun tidak bisa berkumpul dengan sanak saudara namun ia dan rekan-rekanya di lapas bisa merasakan suasana natal tahun ini. Ia berharap makna natal kali ini dapat membawa berkah dan juga perubahan bagi mereka untuk terus melakukan hal-hal positif ke depan.
Sementara, kepala lapas Syamsulrijal mengatakan, kegiatan acara keagamaan seperti natal rutin dilaksanakan warga binaan. Hal itu kata Syamsulrijal, sebagai upaya pembinaan terhadap mereka.
"Natal kali natal kali ini cukup menarik dimana muncul dari kesadaran sendiri warga binaan untuk mendesain kegiatan semenarik mungkin," katanya
Dalam rangkaian natal ini sejumlah warga binaan juga menampilkan paduan suara dengan lagu-lagu pujian yang bernuansa rohani. (frd/har)