-->

Hot News

Pemindahan Ibu Kota, Idris Nilai Kohesi Sosial Sulbar Lebih Unggul

By On Jumat, Mei 24, 2019

Jumat, Mei 24, 2019

Muhammad Idris DP (egi/Masalembo.com)

MAMUJU, MASALEMBO.COM - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) tampaknya makin greget menyambut wacana pemindahan ibu kota negara yang diputuskan bakal pindah ke luar pulau Jawa. Sekretaris Provinsi Sulbar Muhammad Idris DP bahkan menilai, dari 11 indikator yang dipersyaratkan pemerintah pusat, Sulawesi Barat lebih unggul dari daerah lain. 

"Hitung-hitungan sebetulnya dari 11 indikator itu, Sulbar tertinggi, hanya Sulbar ndak masuk nominator kunci di awal, nanti terakhir ini baru muncul," kata Idris usai buka bersama di rumah jabatan Sekprov Sulbar, Kamis (23/5/2019)

Awalnya, lanjut Idris, Pemprov Sulbar menilai masuknya Sulbar sebagai calon ibu kota negara baru hanyalah hal yang biasa, namun belakangan ini Pemprov Sulbar menjadi lebih serius melihat perkembangan isu pemindahan ibu kota negara.

"Kenapa muncul (Sulbar) karena disebut Pak JK, awalnya kita anggap biasa saja, tapi kita harus serius karena siapa tahu memang jadi pilihan terbaik," ucap mantan Kepala LAN Makassar ini.

Idris mengatakan, soal Sulbar yang berada di jalur ring of fire atau cincin api fasifik yang rawan bencana gempa bumi, tidak cukup menjadi alasan utama sehingga Sulbar tidak diperhitungkan. "Itu (zona ring of fire, red) alasan kesekian," katanya.

Menurut mantan deputi LAN Jakarta ini, posisi Sulbar di tengah-tengah Indonesia justru lebih kuat sebagai alasan utama sehingga daerah ini lebih cocok jadi pengganti Jakarta. "Paling penting dia bisa menjadi betul-betul Indonesiasentris, menjadi sprit of Indonesian," katanya.

Selain itu, Sekprov Idris menilai, dari aspek sosial Sulawesi Barat juga unggul dari daerah-daerah di pulau Kalimantan. Alasannya, kohesi sosial Sulbar lebih baik dari warga pulau Borneo.

Kohesi sosial sendiri merujuk KBBI, adalah kekuatan yang berlaku pada anggota suatu masyarakat atau kelompok untuk tinggal di dalam suatu daerah, aktif berperan untuk kelompok dalam kelompok kompak. Kohesi sosial merupakan awal dan konsekuensi penting dari aksi kolektif sukses. Kohesi sosial menengahi formasi kelompok, produktivitas dan pemeliharaan. 

Selain aspek sosial, Idris juga menyebut Sulbar lebih unggul dari posisi maritim karena memiliki laut luas dan dalam, ketersediaan lahan yang cukup, dan lebih aman karena tidak berbatasan dengan negara lain. (har/red)

comments