-->

Hot News

Tentang Nenek Sapiah Warga Mamuju, Hidup Seorang Diri

By On Kamis, Agustus 29, 2019

Kamis, Agustus 29, 2019

Nenek Sapiah (awal s/masalembo.com)

MAMUJU,MASALEMBO.COM - Nenek Sapiah (70), warga Mamuju yang hidup seorang diri. Dia tinggal di jalan Teuku Umar, Kelurahan Karema, tak jauh dari kantor pusat pemerintahan Provinsi Sulawesi Barat.

Nenek ini tak mampu lagi berjalan tanpa menggunakan tongkat. Sudah sekian tahun kakinya tak bisa menopang tubuhnya yang kurus usai terjatuh. Kata dia, tak kurang dari dua tahun sudah, nenek Sapiah harus memakai tongkat jika ingin melangkahkan kaki.

"Saya tidak mau merepotkan," kata nenek Sapiah, saat awak masalembo.com menyambangi rumah reotnya, Rabu (28/8). Ia mengaku harus tinggal sendiri lantaran enggan ikut saudara dan cucu-cucunya.

Sebenarnya, Sapiah telah melahirkan dua orang anak. Sayang kedua anaknya itu sudah berpulang beberapa tahun lalu. 

Kendati ia memiliki saudara dan cucu, namun nenek Sapiah lebih memilih tinggal seorang diri di rumah reot miliknya, sekitar 10 meter dari bundaran patung Ahmad Kirang pusat kota Kabupaten Mamuju.

Untuk kebutuhan makanan sehari-hari, terkadang cucunya datang menengok membawakan makanan. Tak jarang tetangga juga kerap memberikan makanan.

"Nanti ada uang kalau dikasih cucu karena sudah tidak bisa kerja, sudah lama sakit," ujar Mu'mina (60) tetangga nenek Sapiah.

Rumah nenek Sapiah (awal s/masalembo.com)

Hasmawati (32), anak saudara Sapiah yang ditemui awak laman ini mengaku, terkadang merasa ibah dengan kondisi yang dialami nenek Sapiah. "Berapa kali saya ajak tinggal di rumah tapi dia tidak mau," ungkap Hasma

Ironinya, sudah dua tahun nenek Sapiah tak lagi mendapatkan bantuan beras sejahterah (rastra) dari pemerintah. Bantuan untuk bedah rumah juga tak pernah dia terima. Padahal sudah 10 tahun dia tinggal di rumah reot yang jauh dari kata layak huni. "Mungkin alasannya karena tanah yang ditempati bukan miliknya, hanya dipinjam dari tetangganya," ujar Hasma

Jika dilihat kondisi tempat tinggal Sapiah, awak media ini yakin ketika hujan deras air akan mengalir masuk dan menggenangi tempat tinggalnya, apalagi di sekitar rumah reot itu wilayah yang rawan banjir. Belum lagi dinding rumahnya yang terbuat dari  papannya sudah banyak yang lapuk dimakan usia. (awl/har)

comments