-->

Hot News

David: Keterlambatan Pembayaran Gaji Tenaga Medis RSUD Mamasa Akibat Manajemen Kurang Baik

By On Rabu, Oktober 30, 2019

Rabu, Oktober 30, 2019

David Bambalayuk (ist)


MAMASA, MASALEMBO.COM - Mogoknya sejumlah tenaga kontrak di RSUD Kondosapata Mamasa, menuai tanggapan dari anggota DPRD David Bambalayuk. Wakil Ketua DPRD Mamasa itu mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan keterlambatan pembayaran gaji sejumlah tenaga kontra medis di RSUD Kodosapata Mamasa. 

Menurutnya, keterlambatan pembayaran gaji puluhan tenaga kontrak medis itu disebabkan manajenem di rumah sakit yang kurang baik. 

"Kami bersama Komisi II meninjau langsung ke rumah sakit Kondosapata. Kami mengambil kesimpulan bahwa keterlambatan pembayaran gaji tenaga kontrak karena lambatnya pengurusan pencairan dana akibat manajemen yang kurang baik di rumah sakit," ungkap David  Bambalayuk, dikonfirmasi via whatsApp, Rabu (30/10/2019) malam.

Lanjut ia mengatakan, hal itu sangat memprihatinkan, terutama bagi masyarakat Mamasa yang sakit. Menurutnya pegawai kontrak adalah orang-orang yang bekerja keras di rumah sakit memegang peranan dalam pelayanan masyarakat. 

Selain itu pihaknya juga menyesalkan tidak tersedianya Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis saat melakukan pelayanan, sebagaiamana dikelukan sejumlah tenaga kontrak medis yang melakukan mogok kerja Senin (28/10) kemarin. 

Baca: Diduga Lambat Memasukkan Permohonan, Gaji Tenaga Kontrak di RSUD Mamasa Lambat Dibayarkan

"Sangat disayangkan APD tenaga medis tidak tersedia, karena anggaran yang tersedia di rumah sakit cukup untuk keperluaan peralatan medis dan obat-obatan, sehingga bagi saya tidak ada alasan untuk tidak memaksimalkan pelayanan," tegas David. 

Usai mendatangi RSUD, salah satu rekomendasi yang dikeluarkan pihak DPRD Mamasa akan menganggarkan biaya makan minum petugas medis selama menjalankan tugas dalam anggaran APBD tahun depan. 

"Karena menurut kami, bagaimana tenaga medis mau memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat jika mereka sendiri masih kelaparan," tutupnya. (fre/har)

comments