-->

Hot News

Dasa Wisma PKK Diharap Jadi Ujung Tombak Pencegahan Stunting di Majene

By On Kamis, Januari 09, 2020

Kamis, Januari 09, 2020


Pengurus TP PKK Majene saat jumpa pers dengan awak media, Kamis, 9 Januari 2019. Tampak Insyiah Syamti (dua dari kanan) dan Sahri Bunga (pink). (Foto: Taufik untuk masalembo.com)


MAJENE, MASALEMBO.COM - Kelompok Dasa Wisma PKK diharapkan menjadi ujung tombak pencegahan stunting, wasting dan juga gizi buruk. Untuk itu, organisasi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Majene terus berbenah agar dasa wisma dapat terbentuk dan aktif melakukan fungsinya di seluruh desa dan kelurahan di daerah ini.

Sekretaris I Tim Penggerak PKK Kabupaten Majene Insyiah Syamti mengatakan, kelompok dasa wisma adalah ujung tombak dari pelaksanaan 10 program PKK yang berbasis di desa dan kelurahan. Karenanya, pihaknya terus melakukan kordinasi dengan Tim Penggerak PKK desa untuk mengaktifkan kelompok ibu-ibu dari 10 hingga 20 rumah bertetangga itu.

"Kami selalu menyampaikan pada ibu desa, bahwa di bawah (desa, red), ada PKK dusun dan PKK lingkungan, harusnya dasa wisma bisa dibentuk oleh desa," kata Insyiah pada jumpa pers, Kamis (9/1/2020) di gedung Yumari lingkungan Binanga, Kecamatan Banggae Timur, Majene.


Namun, Insyiah mengakui, masih adanya keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) baik di desa maupun kelurahan masih menjadi kendala belum maksimalnya peran dasa wisma PKK di Kabupaten Majene. 

"Kami sampaikan kepada Tim Penggerak PKK desa, kalau misalnya belum ada tenaga atau mereka belum mampu untuk mendata dari 10 sampai 20 rumah, kami menyarankan bahwa biarlah pengurus tim penggerak PKK desa-lah dulu yang jalan," ucap Insyiah mengaku sejumlah desa belum mengaktifkan kelompok dasa wisma.

Insyiah menjelaskan, jika dasa wisma bisa berjalan maksimal, akan sangat membantu masalah pendataan yang selama ini kerap mendati sorotan banyak pihak. Baik data pendidikan, kesehatan hingga data kemiskinan warga. 

"Dasa wisma ini bisa dibentuk dalam satu desa bisa sampai 20 dasa wisma, kalau bisa berjalan data kita pasti akurat," ucap Insyiah.

Sementara itu, Sekretaris PKK Majene Sahri Bunga membeberkan, sebagai bentuk keseriusan TP PKK Majene menjankan 10 program pokok PKK, pihaknya terus berbenah agar dasa wisma PKK bisa berjalan. Kata dia, saat ini pihaknya mengger lomba tertib administrasi dasa wisma tingkat desa. Semua dusun diminta agar harus membagi habis rumah bertetangga sehingga terbentuk dasa wisma di semua desa. 

"Alhamdulillah dari 82 desa (di Majene) datanya semua sudah masuk," ucap Sahri Bunga.

Untuk diketahui, Dasa wisma adalah kelompok ibu berasal dari 10 hingga 20 KK (kepala keluarga) rumah yang bertetangga untuk mempermudah jalannya suatu program. Tujuan kelompok dasa wisma ini adalah membantu kelancaran tugas-tugas pokok dan program PKK kelurahan. Kegiatannya diarahkan pada peningkatan kesehatan keluarga. Bentuk kegiatannya seperti arisan, pembuatan jamban, sumur, kembangkan dana sehat (PMT, pengobatan ringan, membangun sarana sampah dan kotoran). Dengan melalui dasa wisma PKK, masalah-masalah kesehatan termasuk stunting (anak bertubuh pendek), wasting (anak kurus) dan gizi buruk dapat dicegah.


Secara umum tujuan dari kegiatan tersebut yang berbasis masyarakat adalah terciptanya sistem kewaspadaan dan kesiapsiagaan dini di masyarakat terhadap kemungkinan terjadinya penyakit dan masalah-masalah kesehatan yang akan mengancam dan merugikan masyarakat yang bersangkutan.

Dasa Wisma sebagai salah satu wadah kegiatan masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam pelaksanaan program-program kegiatan gerakan PKK di tingkat desa,yang nantinya akan berpengaruh pula pada kegiatan gerakan PKK di tingkat Kecamatan dan Kabupaten. 

Beberapa masalah kesehatan yang menjadi jangkauan kerja dari anggota dasawisma sebagai berikut:

1. Usaha perbaikan gizi keluarga.
2. Masalah pertumbuhan anak.
3. Makanan sehat bagi keluarga.
4. Masalah kebersihan lingkungan.
5. Masalah bencana dan kegawatdaruratan kesehatan termasuk resikonya.
6. Masalah kesehatan ibu, bayi dan balita.
7. Masalah penyakit.

(har/red)


comments