Dr H Mulyadi Bintaha berbincang dengan warga di sela kegiatan reses di Malunda. (Ist/Masalembo.com)
Mulyadi mengatakan, dana transfor yang diberikan hanya Rp50 ribu per orang. Menurut mantan Kepala Dinas Pendidikan Sulbar ini, uang transfortasi yang disediakan Pemprov Sulbar itu tidak berarti bagi masyarakat yang hadir mengikuti kegiatan temu konstituen anggota DPRD Sulbar.
"Masyarakat kita undang hadir, mereka meninggalkan pekerjaannya selama satu hari tapi hanya dikasih Rp50 ribu," kesalnya.
"Tolong wartawan dicatat, ini tidak manusiawi, Pemprov Sulbar tidak manusiawi," ucapnya saat menggelar kegiatan reses di Kecamatan Malunda, Sabtu (25/1/2020).
Anggota DPRD Sulbar dari Fraksi Golkar ini hadir di tengah puluhan tokoh perwakilan masyarakat di 10 desa dan 2 kelurahan di Kecamatan Malunda. Politisi Golkar Majene ini meyampaikan, kegiatan reses adalah kunjungan kerja setiap anggota dewan untuk menyerap aspirasi masyarakat.
Di Malunda, mantan Kepala Dinas Pendidikan Majene ini menerima sejumlah usulan masyarakat. Ia mengaku, akan mencatat setiap usulan yang masuk untuk diperjuangkan melalui parlemen daerah Sulbar.
"Saya datang di sini untuk mendengar, mencatat dan memperjuangkan aspirasi bapak-bapak. Setiap usulan yang masuk saya akan perjuangkan sekuat tenaga, akan menjadi tanggung jawab saya dunia-akhirat," ucap Mulyadi.
Pada kegiatan reses di Malunda, sejumlah perwakilan warga menyampaikan usulan. Beberapa warga meminta fasilitas pertanian dan nelayan. Sejumlah warga mengatakan, masyarakat Malunda sebagian besar bekerja di sektor pertanian, perkebunan dan kelautan dan perikanan sebagai nelayan.
"Kami minta Pak, supaya ada bantuan-bantuan pertanian alsintan, sebab kami di sini hampir semua berprofesi sebagai petani dan nelayan," ujar salah satu perwakilan warga. (adv/red)