-->

Hot News

ABK Family Bagi Sembako Ke wilayah Pesisir Pulau Terpencil

By On Kamis, April 23, 2020

Kamis, April 23, 2020

Abu Bakar Kadir atau yang akrab disapa ABK saat menyerahkan bantuan sembako. (Foto: Asrianto/Masalembo.com)


POLEWALI, MASALEMBO.COM - Setelah membagikan paket sembako di wilayah Dusun Silopo, Desa Mirring, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar, Sulbar, Abu Bakar Kadir (ABK) Family kembali mendistribusikan paket sembako kepada warga di wilayah pesisir pulau terpencil yakni di dusun Lendang, Pulau Battoa, Desa Tonyaman, Kecamatan Binuang.

Sebanyak 55 paket sembako yang terdiri dari dari beras yang dikemas dalam ukuran 5 kilogram dibagikan kepada warga yang mayoritas nelayan tradisional.

Menggunakan sebuah perahu bercadik ABK menyeberang dari dermaga Belang Belang Desa Tonyaman menuju dermaga Dusun Lendang. Setelah menempuh perjalanan sekitar 15 menit, perahu kemudian bersandar di dermaga. 

Untuk mencegah kerumunan massa, dalam sistem pembagian tetap dilakukan dengan cara mengantri, namun warga berdiri berjauhan dan tetap menjaga jarak sekitar 1-2 meter. Cara ini dilakukan untuk tetap menerapkan psycal distancing sesuai dengan anjuran pemerintah.

Abu Bakar Kadir mengatakan, total sembako yang akan dibagikan sebanyak 170 paket.

"Kemarin saya sudah bagikan 40 paket di Silopo dan menyusul wilayah lain dan di sekitar rumah saya di Lantora. Alhamdulillah hasil panen tahun ini lebih banyak dibanding tahun lalu. Ini hanya silaturahmi dengan warga di sini, karena memang sebelumnya juga saya selalu bersilaturahmi dengan warga di sini," kata pria yang akrab disapa ABK ini.

ABK berharap, semoga bantuan ini bisa membantu meringankan beban ekonomi warga yang terdampak wabah pandemi Covid 19.
"Semoga bermanfaat dan berkah dari Allah SWT,  bisa digunakan menyonsong bulam suci ramadhan," harapnya.

Salah satu warga penerima, Naimah mengatakan sangat berterima kasih kepada ABK Family atas bantuannya. Sebab selama ini, ia kesulitan ekonomi untuk kebutuhan sehari-hari.

Suaminya yang hanya sebagai nelayan tradisional penghasilannya menurun akibat virus Corona. Hasil tangkapannya yang dijual ke pasar juga berkurang karena pembatasan jam waktu pasar dan himbauan pemerintah agar tetap di rumah.

"Kalau bantuan sari pemerintah belum ada, baru kali ini ada bantuan. Alhamdulillah, terima kasih pak ABK. Ini sangat membantu apalagi sekarang susah karena Corona," akunya. (*)

Laporan: Asrianto
Editor: Harmegi Amin

comments