-->

Hot News

Cerita Warga Marano, Dengar Gemuruh Sebelum Longsor Menimbun 7 Rumah

By On Jumat, September 03, 2021

Jumat, September 03, 2021

Nur Intan dan warga Marano lainnya korban longsor [ist/masalembo]


MAMUJU, MASALEMBO.COM - Bencana longsor menerjang perkampungan warga transmigrasi di Satuan Pemukiman (SP) 2 Sinyonyoi Marano, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat. Peristiwa pada Kamis malam, 2 September 2021 sekitar pukul 19.30 WITA.

Longsor terjadi diduga karena kondisi tanah yang rapuh pasca diguyur hujan selama kurang lebih dua pekan terakhir. Warga setempat mengatakan hujan terjadi setiap hari dengan intensitas tinggi terutama pada sore hingga malam hari, bahkan sampai subuh.



"Hujannya setiap hari, setiap sore, hujan dari jam 11 siang sampai malam, sampai subuh juga, maka terjadilah longsor tadi malam itu sekitar jam 9.20," kata Nur Intan, warga transmigrasi SP 2 Marano, Jumat (3/9/2021).

Nur Intan menceritakan, pada malam itu sebelum terjadinya longsor dan hujan deras yang mengguyur, tiba-tiba terdengar suara gemuruh. Ternyata suara tersebut adalah pergerakan tanah yang sudah mulai longsor.

"Beruntung kita semua dapat menyelamatkan diri terutama Pak Dedi Supriadi itu, karena rumahnya berada di atas," ujar Nur Intan.


Dedi Supriadi yang dimaksud Nur Intan, adalah warga transmigrasi asal Jawa Barat yang tinggal di Marano sejak 2016. Dia bekerja sebagai mekanik atau bengkel di daerah satuan pemukiman transmigrasi itu.

Pada malam tersebut, Dedi Supriadi berhasil menyelamatkan diri bersama istri dan anaknya yang masih berumur 4 tahun. Namun sejumlah harta bendanya bahkan rumahnya telah hilang tertelan longsor. Diantara barang berharga yang hilang adalah dua buah sepeda motor, sebuah genset, senso, televisi dan lain-lain.

Hingga berita ini dirilis, Jumat (3/9) sore pukul 16.00 WITA warga korban longsor di Marano, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju belum mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah. Sebanyak 13 kepala keluarga terdampak longsor kini telah mengungsi ke tempat lainnya yang lebih aman. Mereka berharap mendapat bantuan pemerintah.

Dari 13 kepala keluarga terdampak 7 KK kini kehilangan tempat tinggal sebab rumah mereka hilang terbawa longsoran. (Hr/Red)

comments