-->

Hot News

Pemda Anggarkan Beasiswa Samatau Senilai Rp 1 Miliar untuk Mahasiswa Asal Buteng

By On Kamis, September 09, 2021

Kamis, September 09, 2021



BUTON TENGAH, MASALEMBO.COM - Pemerintah daerah Buton Tengah menganggarkan dana senilai Rp 1 miliar untuk mahasiswa asal Buteng baik yang melanjutkan pendidikannya dalam wilayah Buteng ataupun di luar Buton Tengah.

Dana sebesar itu dianggarkan dalam bentuk dalam program Beasiswa Samatau 2021. Penganggaran beasiswa Samatau ini merupakan realisasi dari salah satu program yang tertuang dalam visi misi pasangan Bupati dan Wakil Bupati Buteng Samahudin-La Ntau (Samatau).

Kepala Bagian (Kabag) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Buteng, Ahmad Nasmudin menjelaskan beasiswa Samatau merupakan salah satu program bupati Buteng di bidang pendidikan guna meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia di Buteng. Beasiswa Samatau sendiri terdiri dari dua jenis yaitu beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dan beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu.

"Program beasiswa Samatau ini mengikut dalam visi-misi pasangan bupati dan wakil bupati saat ini. Jadi, semua warga Buteng yang merasa dirinya adalah mahasiswa bisa mendapatkan beasiswa ini tapi dengan ketentuan yang ditetapkan," tutur Ahmad Nasmudin, Senin (31/05/2021).


Syarat pendaftaran Beasiswa Samatau

Berikut syarat pendaftaran beasiswa prestasi Samatau, pelamar beasiswa menyertakan surat keterangan aktif kuliah dari Perguruan Tinggi. Kemudian pelamar juga wajib menyertakan surat pernyataan bahwa persyaratan yang diajukan untuk memperoleh beasiswa sesuai dengan keadaan sebenarnya menggunakan materai Rp10.000.

Syarat selanjutnya pelamar wajib menyertakan fotokopi Indeks Prestasi Akademik (IPK) minimal 3,25 (dilegalisir) yang dibuktikan dengan  Kartu Hasil Studi (KHS) semester terakhir. Lalu fotokopi sertifikat mahasiswa yang menjuarai lomba bidang akademik tingkat provinsi, nasional dan internasional.


Bupati Buton Tengah (pakaian serba hitam)

Pelamar juga wajib menunjukkan surat keterangan dari perguruan tinggi atau surat pernyataan yang ditandatangani oleh pihak perguruan tinggi bahwa pelamar tidak sedang menerima beasiswa dari sumber lain.

Syarat berikutnya adalah fotokopi nilai akreditasi program studi/jurusan dari perguruan tinggi pelaminan (dilegalisir), fotokopi Kartu Keluarga (KK) Buton Tengah, fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) Buton Tengah, fotokopi Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) dan fotokopi rekening bank pelamar.

Sementara untuk syarat pendaftaran beasiswa kurang mampu adalah pelamar menyertakan surat keterangan masih aktif kuliah dari perguruan tinggi, surat pernyataan bahwa persyaratan yang diajukan untuk memperoleh beasiswa sesuai dengan keadaan sebenarnya menggunakan materai Rp10.000.

Kemudian pelamar menunjukkan KHS semester terakhir yang dilegalisir. Pelamar juga wajib menunjukkan surat keterangan dari perguruan tinggi atau surat pernyataan yang ditandatangani oleh pihak perguruan tinggi bahwa pelamar tidak sedang menerima beasiswa dari sumber lain.

Pelamar juga wajib menunjukkan fotokopi nilai akreditasi program studi/jurusan dari perguruan tinggi yang dilegalisir. Kemudian menunjukkan surat keterangan kepala desa/kelurahan tempat domisili yang menerangkan bahwa pelamar berasal dari keluarga miskin.

Lalu pelamar juga menunjukkan surat keterangan dari Dinas Sosial Buton Tengah bahwa pelamar terdaftar dalam Basis Data Terpadu (BDT) Buton Tengah. Terakhir pelamar juga wajib menyertakan fotokopi KK Buteng, fotokopi KTP Buteng, fotokopi KTM dan fotokopi rekening bank.


509 Lulus Seleksi Beasiswa Samatau

Ahmad Nasmudin mengungkapkan sejak diumumkan pembukaan penerimaan Beasiswa Samatau 2 Juni 2021 hingga penutupan pendaftaran 25 Juni 2021 total pelamar sebanyak 650 peserta. Dari jumlah tersebut 509 peserta dinyatakan lulus seleksi dan berhak menerima beasiswa.

Hal itu berdasarkan pada keputusan bupati Buton Tengah nomor 494 tahun 2021 tentang Penetapan Penerima Beasiswa Prestasi dan Tidak Mampu Kabupaten Buton Tengah Tahun 2021.

"Dari 509 peserta yang dinyatakan lulus Beasiswa Samatau ini, 164 peserta lulus dari jalur mahasiswa berprestasi, sedangkan yang lulus dari jalur mahasiswa kurang mampu sebanyak 345 peserta," ujar Ahmad Nasmudin pada media masalembo.com, Rabu (28/07/2021).

Berdasarkan data yang diperoleh media ini, jumlah yang akan diterima masing-masing mahasiswa yang dinyatakan lulus Beasiswa Samatau tidak merata atau berbeda-beda.

Untuk nominal tertinggi dari beasiswa ini akan menerima uang sebesar Rp 5.560.000 sedangkan nominal terendah Beasiswa Samatau tahun 2021 sebesar Rp 1.750.000.

Beasiswa senilai Rp 5.600.000 akan diterima oleh mahasiswa kedokteran yang melanjutkan pendidikannya pada program magister (S2). Kemudian untuk mahasiswa yang melanjutkan pendidikannya pada tingkat doktoral (S3) akan menerima beasiswa senilai Rp 5.550.000.

Selanjutnya beasiswa dengan nilai Rp 5 juta diberikan kepada mahasiswa yang melanjutkan pendidikannya pada program magister (S2). Kemudian beasiswa dengan nilai Rp 2 juta dan Rp 1.750.000 diberikan kepada mahasiswa program D3, D4 dan S1 berbagai jurusan dengan standar penilaian tertentu.



Ahmad Nasmudin

Terkait perbedaan penerimaan Beasiswa Samatau ini, Ahmad Nasmudin menjelaskan pihaknya menilai mahasiswa pada jurusan kedokteran dan jenjang pendidikan tertinggi akan menerima beasiswa yang lebih besar dibanding dengan dengan jenjang pendidikan dibawahnya ataupun mahasiswa dari jurusan lain.

"Mahasiswa pada tingkat akhir ini kan banyak biaya yang akan dibutuhkan. Demikian pula mahasiswa jurusan kedokteran. Jadi pertimbangannya ada disitu. Poinnya lebih tinggi. Berbeda dengan mahasiswa yang baru diterima. Itulah kenapa nominalnya tidak disamaratakan," urai Ahmad Nasmudin.

Beasiswa Samatau Dicairkan ke Rekening Masing-masing Mahasiswa

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Buton Tengah, Ahmad Nasmudin mengatakan anggaran penerima Beasiswa Samatau telah dicairkan sejak 2 September 2021. Para penerima beasiswa juga telah menerima haknya sejak tanggal tersebut.

"proses pencairannya sudah dilakukan sejak awal bulan. Ada yang proses pencairannya cepat, ada juga yang lambat. Kalau pemilik rekening selain BRI itu cepat karena jumlahnya sedikit. Tapi kalau rekeningnya BRI itu memang agak lambat karena lebih 400 rekening yang didaftarkan dan proses penginputannya di bank dilakukan secara manual. Tapi semua tetap ditransfer," tutup Ahmad Nasmudin. (Adv).

Penulis : Muhammad Al Rajap

comments