-->

Hot News

Desa Jadi Lokus Penurunan Stunting, Wabup Majene Instruksikan Ini

By On Kamis, Mei 26, 2022

Kamis, Mei 26, 2022

Wakil Bupati Majene Arismunandar saat menghadiri Uji Petik Penilaian Kinerja Pelaksana Aksi Konvergensi Penurunan Stunting di Wilayah Lokus Stunting di Desa Limbua, Kecamatan Sendana, Rabu 25 Mei 2022. [Prokopim Setda Majene/Ist]


MAJENE, MASALEMBO.COM - Untuk mencapai target penurunan pravelensi stunting sebesar 11 persen di tahun 2026, Wakil Bupati Majene Arismunandar menginstruksikan tim satgas yang terbentuk agar terus melakukan monitoring di setiap desa.

Kata Wabup Aris, desa menjadi lokus upaya penurunan stunting di di Kabupaten Majene. 

Hal tersebut sangat penting untuk memastikan setiap program intervensi yang dilakukan telah berjalan, sekaligus mengevaluasi dan menjadi bahan pertimbangan untuk aksi yang akan dirancang kedepan. 

Dikatakan, Pemerintah Daerah Majene sangat serius dalam persoalan stunting. Bahkan tertuang dalam RPJMD kabupaten Majene tahun 2021-2026.

"Target kita sangat jelas dan telah dimasukan dalam RPJMD tahun 2021-2026, stunting itu berbeda dengan yang lain, semakin naik makin tidak bagus, tapi kalau turun semakin bagus, untuk itu saya harap dari tim yang terbentuk perlu memperbanyak jadwal monitoring ke lokus stunting untuk memastikan program intervensi yang dilakukan telah berjalan sekaligus bahan masukan kita dalam merancang aksi-aksi selanjutnya," kata Aris saat mengikuti kegiatan Uji Petik Penilaian Kinerja Pelaksana Aksi Konvergensi Penurunan Stunting di Wilayah Lokus Stunting di Desa Limbua, Kecamatan Sendana, Rabu 25 Mei 2022.

Ia juga mengharapkan kolaborasi dari tiap OPD dan stakeholder lainnya melalui program terpadu dalam rangka penurunan pravelensi stunting.

Alumni IPDN ini mencontohkan, pada Dinas Pendidikan, intervensi bisa melalui para guru yang memberikan konseling dan edukasi kepada muridnya untuk rajin mengkonsumsi makanan bergizi.

Sementara, pihak Bapeda Sulbar yang diwakili Ketua Tim Penilai Hasanuddin menilai Pemda Majene sangat serius melakukan berbagai upaya penurunan angka stunting selama ini. Apalagi hasil evaluasi beberapa tahun terkahir, terbukti dua kali Majene mendapatkan penghargaan melalui Perencanaan Pembangunan Daerah nomor kedua setelah Polman dan yang terbaik pertama dalam hal penanganan stunting.

"Saya tidak ragu lagi secara evaluasi beberapa tahun terkahir Majene sangat serius dalam hal penanganan stunting terbukti dari penghargaan yang diterima," ucap Kabid Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Bappeda Sulbar itu.

Ia juga menyarankan untuk penilaian perencanan pembangunan daerah ada hal penting yang bisa menjadi fokus Pemda. Salah satunya nilai inovasi melalui duta cegah stunting yang disertai dengan penurunan prevalensi stunting yang signifikan. (Hr/Ril)

comments