-->

Hot News

Tolak Mediasi, Ibu Korban Pencabulan Anak di Majene Minta Pelaku Diproses Hukum

By On Senin, Agustus 01, 2022

Senin, Agustus 01, 2022

Ilustrasi [net]


MAJENE, MASALEMBO.COM - Keluarga korban dugaan pencabulan anak di Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene menolak untuk dimediasi. Pihak keluarga mendesak kepolisian segera menahan dan melakukan proses hukum terhadap terduga pelaku.

"Saya mau segera diproses," kata J ibu korban, Senin (1/8/2022)

Korban merupakan anak berusia 9 tahun, murid kelas 3 salah satu SD di Kabupaten Majene. Sementara terduga pelaku insial A adalah tetangga korban sendiri, bahkan masih ada hubungan kekerabatan.

Keluarga korban mengaku sebelumnya sempat ditawari pihak pelaku untuk berdamai melalui mediasi. Alasannya karena masih ada hubungan keluarga. Namun ibu korban menolak dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek setempat.

Informasi yang dihimpun laporan ke Polsek telah dilimpahkan ke Polres Majene, namun hingga berita ini dirilis terduga pelaku belum dilakukan penahanan.

Adapun peristiwa pelecehan seksual yang diceritakan korban kepada ibunya terjadi pada Minggu 24 Juli sore.

Saat itu korban berjalan kaki dari kediaman orang tuanya menuju rumah neneknya yang berjarak kurang lebih 400 meter. Di tengah perjalanan korban lewat di depan rumah pelaku.

Tiba-tiba terduga pelaku muncul memanggil nama korban. Dia mengajak mampir tetapi korban menolak. Pelaku yang sudah berkeluarga dan punya anak satu lalu berjalan mendekati korban. Ia menarik tangan korban dan mengiming-imingi.

"Dia (pelaku) bilang ayo saya kasih liat tawon," cerita J, ibu korban.

Dengan rasa penasaran korban akhirnya tertarik. Pelaku pun sontak menggendong korban memanjat pagar tembok rumahnya yang saat itu kosong. "Setelah di dalam pagar ini si korban tanya manaji tawon, namun dia (pelaku) menjawab dao parocaq (jangan ribut)," kata J menceritakan.

Di saat itulah korban melancarkan aksinya bejatnya hingga membuat korban dihantui rasa takut. 

Ibu korban mengungkap bahkan hingga saat ini korban masih trauma. Ia kerap ketakutan jika melihat laki-laki, apalagi kalau melihat si pelaku, korban langsung merinding takut.

Dinas Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Pemda Majene telah menerima laporan kejadian tersebut. Dinas PPA telah menurunkan tim untuk melakukan pedampingan kasus tersebut.

"Dia (korban) sudah di Majene masih tinggal bersama keluarga, kami telah memfasilitasi kendaraan dan teman satgas (mengadvokasi)," kata Kepala Dinas PPA Majene, Riadiah Zakariyah via telepon, Senin siang.

Sementara, Kapolsek Malunda IPTU Muh Alim memastikan, laporan kasus tersebut telah sampai ke Polres Majene, Senin (1/8) sore tadi. (Hr/Red)

comments