-->

Hot News

Mahasiswa Sebut 135 Jiwa Penyintas Gempa Malunda Masih Tinggal Dirantau

By On Senin, September 26, 2022

Senin, September 26, 2022

Mahasiswa dan warga melakukan aksi dengan mendirikan tenda di halaman kantor Bupati Majene, Senin (26/9/2022) sore. [Ist/Masalembo.com]


MAJENE, MASALEMBO.COM - Ketidakjelasan bantuan stimulus perbaikan rumah korban gempa Majene tahap kedua membuat 135 jiwa hingga saat ini masih bertahan di perantauan. Hal itu diungkapkan oleh mahasiswa masa aksi saat mendatangi kantor Bupati Majene, Senin (26/9/2022).

"Mereka saat ini masih berada di Kalimantan tepatnya di Sangatta," ungkap Dicky, mahasiswa Majene yang ditemui Senin sore di halaman kantor bupati Majene.

Dicky bersama belasan rekan kembali melakukan aksi protes terhadap lambannya penyaluran dana bantuan stimulus perbaikan rumah warga korban gempa Majene dengan mendirikan tenda. 


Dicky membeberkan, 135 warga yang berasal dari Dusun Rui dan Aholeang terpaksa merantau ke Kalimantan untuk mencari penghidupan baru pasca rumah mereka hancur akibat guncangan gempa pada 14 dan 15 Januari 2021 lalu.

"Mereka menjual huntara mereka untuk biaya kesana, saat ini masih menunggu kejelasan untuk kembali," ungkap mahasiswa yang aktif mendampingi warga Rui-Aholeang itu.

Saat ini, Dicky dan belasan rekan masih berada di halaman kantor bupati Majene. Mereka mendirikan tenda dan memasang sejumlah tulisan yang berisi pernyataan sikap serta tuntutan kepada pemerintah, baik kepada Pemda Majene, Pemprov Sulbar maupun Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Jakarta.

Kordinator Aksi, Muh Fachri Siswanto mengatakan, pihaknya mendesak pemerintah segera menyalurkan dana stimulus bantuan hunian yang belum disalurkan kepada penyintas gempa, khususnya di desa-desa yang ada di Kecamatan Marunda yang belum menerima bantuan hunian tersebut.

"Kita menuntut penanganan serius dan prioritas untuk penyintas gempa di Dusun Rui dan Aholeang di desa Mekkatta, Kecamatan Malunda," ujarnya.

Mereka juga menuntut pelayanan kesehatan dengan melakukan pemeriksaan kesehatan minimal satu kali dalam satu bulan, serta mengaktifkan kembali Puskesmas Pembantu di Desa Mekkatta. (Hr/Rd)





comments