-->

Hot News

Korban Banjir di Polman Ngaku Trauma, Ingin Direlokasi

By On Minggu, Oktober 16, 2022

Minggu, Oktober 16, 2022

Tampak kondisi rumah warga yang rusak usai diterjang banjir bandang, Sabtu (15/10/2022) kemarin. [Foto: Rahma/Masalembo.com]


POLEWALI, MASALEMBO.COM - Sepuluh rumah warga di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat rusak diterjang banjir bandang, Sabtu (15/10/2022). Warga yang rumahnya hancur diterjang banjir umumnya berada di bantaran sungai. Mereka mengaku trauma dan berharap direlokasi ke tempat aman.

“Kami mau pindah, tidak usah di sini lagi, kami takut, kami berharap bantuan pemerintah (merelokasi), kami tidak punya biaya mencari tempat baru,” ujar salah satu warga korban banjir, Nursia (46) kepada wartawan, Minggu (16/10)

Banjir bandang akibat luapan sungai Alapan menerjang Desa Riso, Kecamatan Tapango sekira pukul 13:00 Wita Sabtu kemarin. Banjir mengakibatkan 80 Kepala Keluarga di dua dusun terisolir lantaran akses jalan terputus usai diterjang banjir.

Nursia mengaku hanya dapat pasrah, lantaran rumah dan seluruh harta benda miliknya hilang terbawa banjir. Dirinya sedang berada di kebun membantu kerabat saat banjir menerjang.

“Sama sekali tidak ada yang bisa diselamatkan, hanya pakaian di badan. Soalnya kemarin saya sedang membantu keluarga di kebun, tiba-tiba hujan deras, kami tidak bisa kemana-mana, nanti anak yang datang teriak-teriak menyampaikan kalau rumah sudah hancur, saya bergegas turun dan melihat air di kampung sudah tinggi,” terang Nursia lirih.

Harapan sama diungkapkan warga lain, Amiruddin (41). Dia mengaku siap direlokasi jika pemerintah menyiapkan lokasi hunian yang lebih aman.

“Kalau memang pemerintah ada tempat kita siap pindah, karena sejujurnya kita sudah trauma di sini, hanya saja kita tidak ada tempat jika mau pindah,” ungkapnya.

Menurut Amiruddin, banjir yang memporak-porandakan rumahnya terjadi begitu cepat. Saat banjir menerjang, dia sedang berada di rumah bersama keluarga.

“Saya lagi di rumah berlima dengan istri dan anak, ketika air mulai naik, saya langsung menyelamatkan keluarga ke tempat tinggi, setelah saya kembali untuk menyelamatkan barang, rumah sudah mulai bergoyang, saya langsung melompat untuk menyelamatkan diri,” bebernya.

Amiruddin juga mengaku tidak dapat berbuat banyak, ketika melihat sejumlah rumah warga di sekitar tempat tinggalnya rusak diterjang banjir yang membawa batang pohon.

“Saya lihat semua rumah tetangga hanyut dihantam kayu, beberapa rumah lagi kosong, kita juga bingung mau selamatkan yang mana, sedangkan rumah saya juga rusak parah,” tutupnya.

Warga yang rumahnya hancur saat ini mengungsi ke rumah tetangga yang selamat dari terjangan banjir. Sejumlah warga memilih mendirikan tenda darurat, dekat dari lokasi rumah mereka yang kini rata dengan tanah. (Rah/Hr)

comments