-->

Hot News

Tim Dosen Unismuh Makassar Gelar Pendampingan Petani Kopi di Bawakaraeng

By On Kamis, Desember 29, 2022

Kamis, Desember 29, 2022


GOWA, MASALEMBO.COM – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar melakukan Pendampingan Petani Kopi Bawakaraeng Pasca Pandemi berbasis Tecnopreneursip, Selasa 15 November 2022. 

Kegiatan pendampingan tersebut digelar di Desa Pallantikang, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa. 

Hadir dalam kegiatan pendampingan tersebut adalah Tim Dosen PKM Unismuh Makassar yakni Bapak Muhamad  Ikbal dan Dian Pramana Putra. 

Dalam kesempatan tersebut Iqbal selaku Tim Dosen Unismuh Makassar menyampaikan bahwa Kabupaten Gowa merupakan  salah satu daerah  penghasil  kopi di Sulawesi  Selatan. 

“Salah satu  kampung  penghasil  kopi di Kabupaten  Gowa   adalah Kampung Kopi Bawakaraeng. Sebab hadirnya kampung kopi Bawakaraeng  dapat meningkatkan perekonomian para petani-petani kopi yang ada di Gowa,” ungkapnya. 

Lebih lanjut Iqbal menambahkan bahwa Pandemi  Covid 19 menjadi  musibah  serius yang berdampak  sistemik  terhadap  aspek kehidupan  masyarakat termasuk pendapatan  petani  Kopi Bawakaraeng di Kabupaten  Gowa. Persoalan kompleks  ini menjadi perhatian  bersama dalam recovery kondisi masyarakat  pasca pandemi covid 19.

“Olehnya  itu, Tim PKM Unismuh hadir  mengambil  peran dalam melakukan pendamping  khusus  para petani  yang ada di kampung  Kopi Bawakaraeng. Pendamping ini penting  sebab pendampingan kali ini  dilakukan oleh Tim PKM Unismuh  dan tim memberikan  edukasi khsus kepada petani lokal dalam peningkatan kualitas kopi berbasis  Tecnopreneursip,” tambahnya. 

Iqbal menjelaskan bahwa mulai dari cara menanam kopi hingga pasca panen dengan benar untuk meningkatkan daya jual kopi dan kesejahteraan petani lokal,

“Dengan melakukan peremajaan pohon untuk menambah luas tanam batang kopi,” tukasnya.  Ditempat yang sama Dian Pramana Putra Salah  satu anggota  tim mengungkapkan bahwa  potensi tanah yang ada di Indonesia utamanya di wilayah Sulsel sangatlah subur. 

“Sehingga, apapun yang ditanam pasti akan tumbuh dengan baik,”ungkapnya. 
Hanya saja, lanjut Dian masyarakat kita memiliki kelemahan yaitu senang menjadi supporting industri dari luar. 

“Saat ini suplay kopi  berkurang sementara konsumsi kopi terus meningkat,”tututnya. 

Diakhir penjelasannya Dian menambahkan bahwa untungnya saat ini hadir Ford Foundation yang ingin mensupport para petani kopi di berbagai daerah sehingga para petani kopi mampu bangkit lagi apa lagi di situasi  new  normal  pasca covid 19. 

“Kedepannya, Kegiatan  serapa dapat terus di lanjutkan  kerna berdampak  lansung  terhadap petani-petani kopi yang ada di daerah  lain di Sulawesi Selatan,” pungkasnya. (Ril/rd)

comments