-->

Hot News

Pengerjaan Jembatan Gantung Disorot Warga, Ini Kata Kades Kondobulo

By On Jumat, Februari 24, 2023

Jumat, Februari 24, 2023

Jembatan gantung di Desa Kondobulo, Kecamatan Kalumpang. [Awal/masalembo.com]


MAMUJU, MASALEMBO.COM - Kepala Desa Kondobulo, Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Mamuju, Oni Marthen menanggapi terkait pengerjaan jembatan gantung yang diduga dikerjakan asal-asalan di daerahnya.

Menurut Oni, jembatan gantung tersebut menggunakan anggaran dana desa (ADD) tahun 2022.

"Anggarannya Rp8 juta, nah itu hanya rehab," ujar Oni, Jumat (24/2/2023).

Menurutnya anggaran Rp 8 juta tersebut pengerjaannya hanya mengganti papan landasan 15 lembar dan juga mengganti balok.

"Hanya baloknya sama papan diganti tidak ada pembesian," ujarnya.

Dikatakan, jembatan gantung tersebut merupakan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) di Desa Kondobulo yang dikerjakan sekitar tahun 2015.

"Memang kondisinya seperti itu tidak ada rang di sampingnya, hanya besi penggantung saja sebagai pelindung," terangya.

Dia menambahkan jembatan gantung tersebut merupakan satu-satunya jalan yang dilalui warga untuk pergi kesawa dan membawa hasil panen mereka.

Sebelumya diberitakan jembatan gantung yang berada di Dusun Salusokon, Desa Kondobulu, Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat menuai sorotan. Pasalnya jembatan tersebut diduga pengerjaannya asal-asalan.

"Memang menjadi pertanyaan masyarakat terkait cara kerjanya. Pertama tidak sesuai dengan jembatan yang dibangun di tempat lain. Terus anggaranya tidak jelas karena tidak ada terpasang papan informasi (proyek)," kata warga Suardi Y Kutana pada Senin (20/2/2023).

Menurutnya, jembatan tersebut panjangnya sekitar 50 meter. Dikerjakan menggunakan Anggaran Dana Desa (ADD) tahun 2022. Namun justru ia menyayangkan jembatan tersebut yang merupakan salah satu akses tiap hari dilalui warga dikerja kurang maksimal.

"Jembatan gantung tersebut balok penyanggan dan lantai papan sangat jarang, bahkan dibantu dengan tongkol kayu. Begitu juga kawat pengaman di samping kiri kanan sangat jarang. Ini bisa membahayakan warga saat melintas. Apalagi kondisi sungai dibawa jembatan ini airnya deras dan banyak bebatuan," ungkap Suardi.

Dia mengaku hal ini dikeluhkan masyarakat karena tidak sesuai yang diharapkan. (Wal/Red)

comments