-->

Hot News

Pedagang Pasar Sentral Majene Lesuh, Daya Beli Masyarakat Rendah

By On Minggu, April 02, 2023

Minggu, April 02, 2023

Kondisi Pasar Sentral Majene, Minggu (2/4/2023) siang. Sejumlah pedagang mengeluhkan kurangnya pembeli. [gie/masalembo.com]

MAJENE, MASALEMBO.COM - Dampak resesi ekonomi tahun ini tampaknya tak hanya memukul perekonomian nasional, namun kini berimbas pula ke daerah.

Di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat misalnya, sejumlah pedagang di Pasar Sentral megeluhkan barang-barang dagangan mereka yang kerap tak laku. Apalagi akhir-akhit ini, mereka tak jarang merugi sebab dagangan enggan terbeli.

Salah seorang pedagang sembako, Ida Royani yang ditemui wartawan, Minggu (2/4/2023) mengaku, tidak hanya sekali mengalami kerugian akibat barang dagangannya rusak atau kadaluarsa. Ia terpaksa membuang dagangan yang rusak karena tidak terbeli berhari-hari bahkan hingga berbulan-bulan lamanya.

"Yang begini biasa kalau rusak ya dibuang saja pak," kata Ida sambil menunjuk beberapa bahan bumbu masak. Di situ tampak ada bawang, tomat, dan kacang tanah.

Ida mengatakan, kondisi saat ini berbeda di tahun lalu di waktu yang sama. Jika di bulan puasa tahun-tahun sebelumnya barang dagangan miliknya cukup laku, namun tahun ini sangat terbatas terjual. 

"Tahun ini susah pak, kami rasakan sendiri di sini, pedagang, kayanya tidak ada uang sekarang," tutur Ida.

Meski demikian pedagang yang tinggal di Kandemeng Kecamatan Tinambung Polewali Mandar itu tak mau patah arang. Ia tetap berjualan untuk dapat menyambung hidup bersama keluarga.

Selain Ida, pedagang lainnya yang mengeluh adalah seorang nenek dari Kelurahan Tande yang berjualan buah. Dia mengaku buah melon yang dia jual kerap tak laku mala rusak membusuk. 

"Padahal ini (buah melon) saya juga beli nak, bukan saya yang tanam," keluh nenek enggan menyebut namanya itu.

Itu baru melon, belum pisang dan buah-buahan lainnya yang relatif mudah rusak. Para pedagang sayur, hingga pakaian di pasar Sentral Majene juga begitu, mengeluh. Mereka semua berharap kondisi saat ini segera berubah. Bagi mereka, pembeli adalah urat nadi kehidupan.

Dipengaruhi Lambatnya Program Pemerintah?

Kondisi yang dialami para pedagang Pasar Sentral Majene tampaknya kini sudah menjadi bahan atensi DPRD Majene. Sebab hal ini juga telah menjadi diskursus di media sosial. 

Sejumlah pihak menilai, lemahnya daya beli masyarakat Majene saat ini turut dipengaruhi oleh lambatnya sejumlah program Pemerintah Daerah (Pemda) yang tak terealisasi hingga saat ini. 

Tak terealisasinya berbagai program Pemda membuat serapan anggaran melambat sehingga roda perekonomian masyarakat mengalami resesi (penurunan).

Ketua Komisi I DPRD Majene Napirman, mengaku telah membentuk panitia khusus (Pansus) untuk membahas isu ekonomi lokal Majene saat ini. Napirman melalui akun Facebook miliknya yang terkonfirmasi mengungkapkan, kondisi lemahnya ekonomi masyarakat sekarang ini adalah yang terpuruk dalam tiga tahun terakhir.

"Sepertinya diantara 3 tahun terakhir, tahun sekaranglah kehidupan masyarakat lebih sulit, terlihat dari daya beli masyarakat sudah mulai sangat lemah," demikian potongan postingan Napirman di Facebook, dilihat Minggu (2/4/2023) dan penulisannya diperbaiki editor media ini.

"Sekarang kami DPRD Kabupaten Majene sudah membentuk Pansus dalam rangka membahas beberapa permasalahan keuangan daerah,  termasuk program kegiatan tahun ini yang lambat realisasi berakibat serapan anggaran ke masyarakat juga ikut lambat," terang Napirman.

Selain itu, politisi PKB itu juga mengatakan akan membahas program-program Pemda yang belum terbayarkan dari tahun 2022 lalu.

"Semua akan dibahas melalui Pansus. Kita berharap ini bisa tuntas secepatnya," Napirman. (Har/Red)

comments