PC MII Sumenep saat menggelar aksi demonstrasi. [Khairullah Thofu]
SUMENEP, MASALEMBO.COM- Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kabupaten Sumenep didepan kantor Pemerintah setempat Rabu 05 Juli 2023.
Dalam aksi demonstrasi tersebut, PC PMII mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, mengambil tindakan tegas dan mengusir investor sektor migas.
Sebab, menurut Ketua PC PMII Sumenep Abdul Mahmud setelah beroperasi puluhan tahun di Kabupaten Sumenep. Keberadaan perusahaan-perusahaan migas tersebut tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap pembangunan daerah.
"Usir investor yang tidak memiliki dampak positif kepada masyarakat, yang meliputi perusahaan migas, " tegasnya. Rabu (05/07/2023).
Terbukti hingga saat ini Kabupaten Sumenep masih berada dalam kategori daerah miskin. Pembangunan infrastruktur juga masih cenderung melambat banyak jalan-jalan rusak dan membuat masyarakat berang.
Belum lagi tingginya angka pengangguran. Hal itu menjadi bukti investasi perusahaan besar di sektor migas itu tidak memiliki signifikansi untuk mendongkrak kemajuan di Kabupaten Sumenep.
Harusnya masuknya investasi ke Kota Keris dapat berkontribusi terhadap pembangunan daerah. Abdul Mahmud juga mencurigai terdapat ketidak beresan dalam pengelolaan migas, mulai dari Dana Bagi Hasil (DBH) hingga CSR yang tidak terlihat outputnya.
"Eksplorasi migas ini sudah berlangsung lama, lantas apa kontribusinya terhadap daerah melalui DBH dan CSR," ujarnya keheranan.
Padahal DBH dan CSR sektor migas ini diyakini oleh Abdul Mahmud sangat besar. Pihaknya khawatir dana tersebut hanya dinikmati oleh segelintir orang elite semata dan tidak sampai ke tangan masyarakat yang berhak.
Jika hal itu benar, berarti ada simbiosis mutualisme antara elite politik dan investor. Sementara masyarakat hanya menjadi korban dari dampak besar eksplorasi migas. (TH)