Foto: Salah satu kegiatan belajar mengajar siswa PAUD H.I El-Fath
SUMENEP, MASALEMBO.COM- Direktur PAUD H.I El-Fath, Nurul Hidayati menceritakan kisah, susah payahnya membangun lembaga yang diimpikannya itu pada tahun 2011 silam dengan 4 orang lain.
Menurut Nurul Hidayati saat itu situasinya memang sedang dalam keadaan sulit secara ekonomi sehingga harus memutar otak agar PAUD H.I El-Fath terealisasi. Ditambah dirinya baru saja purna tugas dari lembaga sebelumnya.
Akhirnya Nurul Hidayati bersama ke empat pendiri lainnya, harus mengontrak rumah sebagai ruang kelas siswa. Hal ini dilakukan demi merealisasikan cita-cita, para pendiri untuk membangun PAUD atau pendidikan usia dini yang ideal.
"Itu tahun-tahun kesedihan bagi kami yang sedang terpuruk baik secara mental maupun ekonomi," ujarnya. Selasa 19/08/2023
Kendati begitu pihaknya, sudah memiliki komitmen dan tekat yang kuat untuk merealisasikan pikiran-pikiran dalam pengelolaan taman kanak-kanak. Jadi rintangan tersebut justru menjadi penyemangat.
"Itu sudah menjadi idealisme kita untuk membangun sebuah sekolah yang berbasis kekeluargaan," jelasnya.
Pada awal berdiri, seluruh siswa yang mendaftar di PAUD H.I El-Fath digratiskan dengan tujuan dapat membangun relasi yang baik secara kekeluargaan dengan wali murid. Meskipun tentu hal itu, sangat menyulitkan utamanya pengajar yang tidak mendapatkan gaji.
"Pada tahun 2011 sekitar bulan April, kita sudah menerima siswa tapi gratis. Hal itu untuk menarik siswa untuk masuk, apalagi kita kontrak rumah di Jl Sludang. Jadi kita tidak ada gajinya," katanya.
Ini merupakan bagian dari pengorbanan para pendiri, pengajar dan pihak-pihak yang bersama-sama ikut berproses membangun PAUD H.I El-Fath sehingga seperti sekarang.
Baru selang beberapa bulan setelah, setiap siswa di PAUD H.I El-Fath dipungut iuran sekolah. Tentu tujuannya untuk keberlangsungan pengelolaan lembaga supaya tetap eksis.
Seiring berjalannya waktu PAUD El-Fath berkembang secara sangat pesat, terbukti jumlah siswanya sudah mencapai kurang lebih 200 anak. Ini merupakan bukti meningkatnya, kepercayaan masyarakat terhadap lembaga tersebut.
Tidak hanya itu dari yang sebelumnya kontrak sebuah rumah kecil, sekarang lembaga tersebut sudah memiliki aset sendiri untuk menunjang fasilitas pendukung proses belajar mengajar siswa.
"Setelah tiga kali kontrak dari Jl Sludang 3 tahun, ke Jl Dr Cipto 4 tahun terus ke JL KH Mansyur Pangarangan meskipun masih kontrak tapi sudah ada beberapa tanah yang sudah dibeli dan dibangun," urainya.
Sejak awal berdiri hingga saat ini pihaknya, memang berprinsip untuk menjual gagasan pengelolaan pendidikan yang terintegrasi dalam membangun kepercayaan terhadap orang tua siswa.
Jadi pelibatan orang tua atau wali murid, dalam setiap kegiatan untuk tumbuh kembang siswa menjadi penting. Makanya, pada setiap event yang diselenggarakan sekolah orang tua terlibat secara langsung sehingga suasana kekeluargaannya tumbuh.
"Partisipasi orang tua pada setiap event sangat antusias, jadi mereka percaya terhadap konsep pendidikan yang kami tawarkan," tandasnya. (TH)