-->

Hot News

Bimtek Aplikasi Banua, Digitalisasi 5 Permasalahan Daerah di Sulbar

By On Sabtu, Oktober 14, 2023

Sabtu, Oktober 14, 2023

Sekda Provinsi Sulbar (tengah) dan Kepala Dinas Kominfopers Mustari Mula (kiri) di acara Bimtek Aplikasi Banua. [Foto: Kominfopers Sulbar]


MAMUJU, MASALEMBO.COM - Dinas Kominfopers Sulbar menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) penggunaan aplikasi Pembangunan Manusia Sulbar (Banua), Kamis, 12 Oktober 2023.

Kegiatan yang dihadiri Sekretaris Daerah Muhammad Idris DP ini berlangsung di Hotel Grand Putra, Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju.

Kepala Dinas Kominfopers, Mustari Mula mengatakan, pihaknya memberikan Bimtek terhadap perwakilan dari masing-masing OPD lingkup Pemprov Sulbar. Harapannya calon operator itu dapat memahami aplikasi Banua secara mendalam.

Lebih jauh Mustari menjelaskan, aplikasi Banua diharapkan dapat berkontribusi dalam upaya penanganan 5 permasalahan daerah Sulbar, yakni masalah stunting, kemiskinan ekstrem, pernikahan anak, anak putus sekolah dan inflasi daerah. Kelima permasalahan ini dikenal dengan istilah 4+1 Sulbar.

"Yang jelas, tujuannya untuk memonitoring laporan yang awalnya dibuat secara manual. Ini didigitalisasi terkait penanganan 4+1 itu. Misalnya pada saat OPD turun melakukan intervensi, dilaporkan sehingga laporannya series," pungkas Mustari Mula.

Sementara, Sekda Sulbar Muhammad Idris mengungkapkan, aplikasi Banua merupakan langkah strategis yang dilakukan Dinas Kominfopers dalam menghadapi perkembangan teknologi saat ini.

Menurutnya, langkah ini sangat tepat karena Sulbar punya program 4+1 yang harus diintegrasikan dengan dukungan IT yang memadai.

"Saya lihat kawan-kawan di Kominfo sudah sangat jeli, bisa mengikuti kebutuhan perkembangan dan akhirnya dibuatkan aplikasi ini," ucap mantan Deputi LAN RI ini.

Dia menjelaskan, tujuan dari aplikasi Banua untuk mengkonsolidasi laporan-laporan yang ada. Sehingga, terjadi keseragaman yang berbasis teknologi dan juga berbasis evidence (bukti) yang benar.

"Jadi, kebenaran data itu menjadi salah satu kunci perbaikan pembangunan manusia. Kalau datanya tidak bagus, jangan harap kita bisa maju, mengukur kemajuan kita sendiri, bahkan kekurangan," ungkapnya.

Idris berharap, dengan aplikasi Banua dapat membantu setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam menjalankan tugas. Terlebih khusus, OPD yang diberi tugas sebagai koordinator Pokja.

"Apalagi untuk pimpinan karena ada dasbor. Artinya simplifikasi laporan kepada pimpinan dalam mengikuti perkembangan dan sekaligus nanti akan melakukan monitoring evaluasi dan juga pengambilan keputusan," imbuh Idris. (Ril/Har)


comments