-->

Hot News

Pemda Majene Dinilai Gagal Cegah Stunting dan Gizi Buruk

By On Senin, Januari 15, 2024

Senin, Januari 15, 2024

Bayi Muh Arsyad yang ditemukan di Konja Selatan, Desa Pambo'borang, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene. [Foto: Ist/masalembo.com]


MAJENE, MASALEMBO.COM - Ditemukannya bayi yang diduga mengalami gizi buruk di Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat kembali menambah catatan buruk penanganan stunting dan kurang gizi di daerah ini. 

Betapa tidak, di tengah Pemerintah Daerah Majene selama ini mengklaim telah melakukan berbagai program untuk memberantas stunting, mala terdapat anak gizi buruk yang ditemukan di Dusun Konja Selatan, Desa Pambo'borang, Kecamatan Banggae.

Anggota DPRD Majene Budi Mansur sangat menyangkan hal tersebut. Ia menilai Pemda Majene gagal melakukan penanganan stunting meski dilakukan melalui lintas sektoral. 

Budi mengatakan, di Pemerintah Kabupaten Majene, terdapat setidaknya lima Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mengintervensi masalah stunting, namun sangat disayangkan masih ditemukan persoalan gizi buruk di masyarakat. 

"Ini menunjukkan bahwa berarti di lapangan masih ada masalah, ada yang tidak beres," ujarnya, Senin (15/01/2024).

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menyayangkan lemahnya mitigasi penanganan gizi buruk di masyarakat, padahal program penanganan stunting untuk mencegah gizi buruk dilakukan melalui lintas sektor.

"Itu kan ada kader Posyandu itu, seharusnya kader ini menemukan sejak awal, sejak ibu-ibu hamil itu dideteksi, kader Posyandunya harusnya aktif karena kan dapat penganggaran dari Dinas Kesehatan," ujar Budi.

Budi menyoroti anggaran penanganan stunting yang digelontarkan di sejumlah dinas. Diantaranya Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan BKKBN. Ia menyebut anggaran penaggulangan stunting tersebut bernilai ratusan juta yang dikeluarkan melalui DAU earmark.

Sebelumnya, diberitakan Pemerintah Desa Pambo'borang telah menemukan seorang bayi bernama Muh Arsyad, usia 9 bulan, diduga mengalami gizi buruk. 

Penjabat Kepala Desa Pambo'borang Hamzari mengungkap kondisi bayi tersebut. Ia terlihat kurus kerempeng dan memiliki berat badan tidak sesuai dengan usia.

Pj Kades Hamzari menjelaskan balita tersebut ditemukan pertama kali oleh bidan desa, yang kemudian dilaporkan ke Pemerintah Desa setempat.

"Kami sudah bawa anak itu ke rumah sakit, dan sudah dirawat beberapa hari di rumah sakit," kata Hamzari via pesan elektronik, Senin (15/01).

Hamzari juga mengaku saat ini sedang mengurus kartu BPJS Kesehatan untuk dapat mengcover biaya pengobatan balita Muh Arsyad yang diduga menderita gizi buruk dan tengah dirawat di RSUD Majene.

Terkait kondisi bayi, Direktur RSUD Majene gagal dikonfirmasi awak media, namun seorang sumber terpercaya membenarkan pasien Muh Arsyad saat ini sedang dirawat di Ruang Perawatan Anak RSUD Majene.

"Umur 9 bulan, BB sekitar 4,8 kilogram," ujar sumber masalembo.com yang mendiagnosa bayi Muh Arsyad mengalami kurang gizi.

Dia mengatakan, di usia 9 bulan seorang bayi seperti itu minimal punya berat badan 6 kg, dan paling ideal adalah 9 kg. (Har/red)

comments