-->

Hot News

Stok Beras Aman, Dinas Ketapang Sulbar Ajak Masyarakat Belanja di RPK

By On Rabu, Januari 10, 2024

Rabu, Januari 10, 2024

Pertemuan Dinas Ketapang Sulbar, Bulog Divre Mamuju dan pedagang pasar, Rabu (10/01) di kantor Bulog Mamuju. [Foto: Kominfopers Sulbar]


MAMUJU, MASALEMBO.COM - Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Barat bersama Bulog Divre Mamuju mengumpulkan sejumlah pedagang beras yang berjualan di Pasar Baru dan Pasar Lama, Selasa (9/01/2024).

Rapat bersama yang belangsung di Kantor Bulog Divre Mamuju tersebut dihadiri Dinas Perdagangan dan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mamuju.

"Kita kumpulkan pedagang ini untuk mengetahui jumlah pedagang yang masuk dalam dalam kios RPK (Rumah Pangan Kita). Selanjutya diberikan arahan agar betul-betul menjual beras di harga standar yang telah ditentukan," kata Andi Waris Bestari, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulbar.

Andi Waris menyampaikan sedikitnya ada 21 kios yang tersebar di Pasar Lama dan Pasar Baru Mamuju bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi dan Bulog untuk menyalurkan beras produksi Bulog jenis SPHP.

Waris mengatkan, berdasarkan arahan Pj Gubernur Zudan Arif Fakrulloh, agar bisa mendekatkan beras jenis SPHP kepada masyarakat melalui kerja sama dengan Bulog.

Andi Waris Bestari menyampaikan untuk ketersedian stok beras saat ini di gudang Bulog masih sangat mencukupi, berkisar 1000 ton, sehingga masyarakat tidak perlu kuatir akan kurangnya pasokan beras.

"Kita berharap kedepannya beras SPHP lebih banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena tidak sama lagi dengan beras yang dulu. Sekarang kualitasnya sudah cukup bagus, dan kami tetap berkolaborasi bersama Bulog agar jenis beras ini tetap ada di pasar tradisional" tegasnya.

Waris mengajak masyarakat untuk berbelanja di RPK yang masuk dalam binaan Bulog Divre Mamuju yang harganya cukup terjangkau.

"Untuk harga beras jenis SPHP di Bulog itu Rp9.950 per kilogram (kg) atau 49.750 per 5 kg, dengan harga eceran atau harga tertinggi Rp 10.900 per kg, atau jika 5 kg harga tertingginya Rp54.500 per kg," terang Bestari. (Ril/har)

comments