POLEWALI, MASALEMBO.COM - Beginilah kisah nestapa Jaharuddin (29), warga Desa Ratte, Kecamatan Tubbi Taramanu (Tutar), Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Ia mengalami sakit dan terpaksa ditandu keluarga. Mereka membawa Jaharuddin menuju Puskesmas Tutar lalu dirujuk ke RSUD Andi Depu di Kota Polewali.
Kondisi jalan yang rusak dan tidak adanya ambulans memaksa pasien Jaharuddin harus ditandu ke Puskesmas, akses keluar masuk desa Ratte memeng terhambat.
Secara bergantian, keluarga menandu pasien menggunakan sarung yang diangkat memakai bambu. Mereka menyusuri jalan setapak, bahkan melintasi hutan belantara sepanjang 9 kilometer dengan jarak tempuh sekira 7 jam hingga akhirnya tiba ke jalan utama.
“Awalnya (dia) mengalami kecelakaan saat berkendara, dua hari dia muntah darah, makanya tidak bisa lagi dirawat di rumah," kata Ahmad Mindi, keluarga pasien.
"Dia harus dibawa ke Puskemas Tutar yang jaraknya memang jauh dari rumah,” sambung Ahmad yang ditemui di RSUD Andi Depu Polewali, Rabu (26/06/2024).
Ia juga menambahkan, tidak memadainya akses jalan membuat keluarga terpaksa menandu pasien yang tengah sakit menyusuri hutan desa, serta menyeberangi beberapa sungai berarus deras.
“Tidak baik jalan, makanya ditandu, selama tujuh jam ke Puskesmas Tutar, dari Puskesmas dirujuk ke Rumah Sakit menggunakan ambulans,” ujarnya.
Ia menuturkan, saat ini jalan ke kampungnya tidak bisa dilalui kendaraan roda empat, hanya bisa menggunakan sepeda motor meski bertaruh nyawa dengan kondisi jalan rusak.
Terlebih, saat musim hujan seperti saat ini, jalan akan dipenuhi dengan kubangan dan lumpur dari tanah merah.
“Tidak ada sama sekali akses untuk mobil. Kalau sepeda motor masih bisa, tapi kan tidak mungkin orang sakit dibawa perjalanan jauh dengan kondisi jalan rusak dengan sepeda motor. Makanya kami inisiatif untuk ditandu,” terangnya.
Menurut Aco, warga lainnya, beberapa orang sakit juga pernah ditandu. Mereka menyusuri hutan bukan kali pertama, tetapi sudah beberapa kali dalam 3 bulan terakhir.
Ia berharap, pemerintah segera membangun jalan dan jembatan yang baru agar warga di pelosok Polewali Mandar ini tidak sulit mengakses fasilitas kesehatan.
“Kami tidak menyalahkan pemerintah, tapi kami berharap ada perhatian. Kasian warga di sini, jauh dari akses kesehatan dan kini yang sakit terpaksa harus ditandu menyusuri hutan,” ungkapnya. (Rah/red)