-->

Hot News

Tegas, PDAM Majene akan Putus Pelanggan Tidak Bayar

By On Rabu, Februari 21, 2018

Rabu, Februari 21, 2018

Direktur PDAM Majene (kiri) memberi keterangan kepada wartawan (Foto: Ashari)
MAJENE, MASALEMBO.COM- Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Majene akan memberikan sanksi tegas kepada pelanggan yang tidak taat membayar iuaran pemakaian air.

Pelakasana Tugas (PLT) Direktur PDAM Tirta Dharma Majene Burhanuddin menegaskan, pemutusan aliran air bersih ini diberlakukan bagi pelanggan yang telah menunggak selama lebih tiga bulan. "Siapapun yang tidak membayar, apalagi sama sekali tidak berniat untuk membayar, maka kami akan lakukan pemutusan pemakaianya," ujar dia kepada wartawan, Selasa (20/2).

Meski memberlakukan sanksi tegas kepada pelanggan yang menunggak, PDAM juga bertekad akan meningkatkan pelayanan. Sehingga nantinya tidak ada lagi alasan konsumen mengeluhkan pelayanan PDAM.

"Kalau masyarakat tidak mau bayar, apa yang mau dipakai untuk kelola perusahaan ini," ucap dia di ruang kerjanya.

Lebih lanjut Direktur PDAM Majene yang baru menjabat Januari lalu itu, berjanji akan berusaha secepat mungkin merespon keluhan masyarakat dengan melakukan perbaikan rutin pada jaringan instalansi air yang rusak. "Kecuali kalau memang sumber airnya kering itu bukan tanggunggan kami," jelasnya.

Kebijakan yang akan diterapkan PDAM itu direspon setengah hati beberapa pelanggan. PDAM harusnya terlebih dahulu meningkatkan pelayanannya kepada pelanggan. Salah satu keluhan yang masih dirasakan sampai saat ini seperti jadwal suplai air ke rumah warga yang berada di pinggiran kota Majene tidak sepenuhnya terpenuhi.

Kondisi ini terjadi di Lingkungan Lutang, Kelurahan Tande Timur, Kecamatan Banggae Timur dan Leppe Kelurahan Lembang. Warga yang bermukim di wilayah ini hanya mendapat dua kali jatah suplai air dari PDAM
dalam seminggu.

Selama bertahun- tahun, warga di dua wilayah ini harus mengeluarkan biaya khusus untuk menikmati air bersih.

"Kalau kami di sini harus punya penampungan besar, dan air juga harus disedot dengan mesin pompa air karena alirannya lemah," kata Juniardi warga Lingkungan BTN Leppe.

Lain halnya dengan Rangkuti, warga Kompleks Perumahan Lutang, Kelurahan Tande ini mengaku harus mengeluarkan biaya khusus untuk pembayaran Iuran air sumur bor yang dibuat secara swadaya bersama warga lainnya. Selain air bersih dari PDAM, sumur bor ini dibuat untuk mencukupi kebutuhan air bersih sehari-hari.

"Kalau cuma mengharap pasokan air PDAM itu tidak cukup pak, karena cuma mengalir dua kali seminggu, makanya sumur bor itu dibuat," Rangkuti menandaskan. (asr/har)

comments