Penanaman mangrove Desa Pasir Mempawah Kalimantan Barat (Foto: Ist/Angel) |
Pohon bakau merupakan jenis tanaman dengan sistem perakaran yang kompleks, rapat, dan lebat, sehingga dapat menangkap sisa-sisa bahan organik dan endapan yang terbawa air laut dari bagian daratan. Proses itu juga menyebabkan air laut terjaga kebersihannya dan dengan demikian memelihara kehidupan padang lamun (seagrass) dan terumbu karang. Salah satu upaya alamiah yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah abrasi adalah menanam pohon di sepanjang garis pantai. Oleh karena itu, Prajurit Lantamal XII Pontianak mengajak masyarakat setempat untuk membudidayakan dan menanam pohon mangrove guna menjaga ekosistem dan mencegah abrasi di wilayah pantai dan mengantisipasi global warming (pemanasan global).
Penanaman pohon mangrove juga diharapkan bisa membawa manfaat bagi para perajin batik di Indonesia, yaitu dengan menggunakan daunnya sebagai salah satu bahan pewarna batik. Kerimbunan hutan mangrove nantinya juga bisa mengundang kedatangan satwa untuk berlindung, mencari makan dan berkembang biak. Mulai dari kepiting raksasa, udang, kerang, ikan, biawak, buaya, tawon sengat, monyet, burung bangau hingga bagi hutan. Selain itu hutan mangrove ini juga nyaman bagi koloni lebah madu.
Turut hadir pada kegiatan tersebut, Kadispotmar Lantamal XII Letkol Laut (KH) Drs. Mulyono,Danyonmarhanlan XII Mayor Marinir Eko Budi P, Mayor Laut (P) Asep H, Mayor Marinir Yuyun Susanto M. Tr (Han), Organisasi Mempawah Mangrove Conservation, PMI mempawah, Lion, IAIN Kalbar serta Pramuka Saka Bahari. (rls/agl/har)