-->

Hot News

Natal Oikumene di Mamasa, 17 Meter Pohon Natal dan 7.777 Lilin

By On Jumat, Desember 28, 2018

Jumat, Desember 28, 2018


Wakil bupati Mamasa Marthinus Tiranda meninjau persiapan natal oikumene (Foto: Frendy Cristian/masalembo.com)

MAMASA, MASALEMBO.COM - Perayaan natal oikumene oleh pemerintah dan masyarakat Mamasa akan diselenggarakan di lapangan terbuka, Sabtu (29/12). Perayaan natal ini digelar dengan menyalakan 7.777 lilin dan membangun pohon natal setinggi 17 meter.

Sejak dua pekan lalu persiapan telah dilakukan panitia, termasuk pohon natal 17 meter sudah berdiri di tengah kota Kabupaten Mamasa lengkap dengan lampu hias.

Natal oikumene dengan menyalakan ribuan lilin dan pohon natal setinggi 17 meter ini adalah kali pertama di Kabupaten Mamasa. 

Ketua panitia penyelenggara Pdt. Yuliana Allo mengatakan, ide mendirikan 17 meter pohon natal menyalakan 7.777 lilin adalah ide Wakil Bupati Mamasa, Martinus Tiranda. 

Sementara dikonfirmasi, wakil bupati Marthinus menjelaskan, 7.777 lilin sengaja diambil dari angka 7 sebagai simbol dari terintegrasinya agama, pemerintah dan adat-istiadat. Marthinus menjelaskan bahwa, sebagian besar wilayah Kabupaten Mamasa adalah wilayah pitu ulunna salu (tujuh hulu sungai). Selain itu, juga simbol penciptaan alam semesta oleh Tuhan Yang Maha Esa yang konon dilakukan selama tujuh hari.  

"Menurut sejarah, nenek moyang kita menganut kepercayaan sanda pitunna (semua serbra tujuh), sehingga memiliki empat dijit angka tujuh," ungkap Marthinus saat di konfirmasi sejumlah awak media Kamis (27/12) siang.

Khusus pohon natal setinggi 17 meter, menurut Marthinus, melambangkan bahwa di Kabupaten Mamasa terdapat 17 kecamatan. Hal itu sebagai simbol keutuhan wilayah Kabupaten Mamasa.

Lebih jauh Marthinus menjelaskan, perayaan natal oikumene yang dilaksnakan di lapangan terbuka, bukan sekedar menjadi momen peringatan hari raya gereja tetapi diharapkan bisa menciptakan ekonomi kreatif bagi masyarakat Mamasa.


"Kita berharap agar pelaksanaan natal oikumene tetap dilakukan di lapangan terbuka, tetapi mungkin rentan waktunya bisa agak lama, sehingga bisa menjadi ikon pariwisata dengan mengadakan pameran ekonomi kreatif," harapnya. (frd/har)


comments